Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulbar

Dialog Akhir Tahun 2019, Polda Sulbar Bahas Isu Kamtibmas dan Tantangan Daya Saing Daerah

Polda Sulbar menutup tahun 2019 dengan dialog di kediaman Kapolda, Baharudin Djafar, Anjoro Pitu, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju

Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/NURHADI
Polda Sulbar menutup tahun 2019 dengan dialog di kediaman Kapolda Sulbar, Baharudin Djafar, Anjoro Pitu, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Selasa (31/12/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar) menutup tahun 2019 dengan dialog di kediaman Kapolda, Baharudin Djafar, Anjoro Pitu, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Selasa (31/12/2019).

Dialog akhir tahun yang membahas tema "Kamtibmas dan Tantangan Daya Saing Sulbar di 2020" dihadiri oleh para pejabat lingkup Pemprov Sulbar, Pemkab Mamuju dan para pejabat instansi vertika.

Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharudin Djafara mengatakan, dialog tersebut untuk mendukung keamanan, sekaligus membicarakan potensi daerah menuju penyengga ibukota negara baru di Kalimantan Timur.

Menurut jenderal polisi satu bintang itu tema tersebut memiliki urgensi tinggi. Karena, maju tidaknya suatu daerah juga ditunjang bagaimana situasi kemanan atau bagaimana masyarakat memelihara situasi kamtibmas.

"Tahun ini adalah tahun ketiga saya di Mamuju. Sekaligus tahun ketiga tahun baru tanpa petasan. Kita harus dukung terus keamanan, mendukung kegiatan yang memiliki nuansa religi di malam pergantian tahun,"kata Kapolda saat menyampaikan sambutan pengantar sebelum dialog interaktif tersebut di mulai.

Sementara itu Sekprov Sulbar Dr Muhammad Idris yang diberikan kesempatan sebagai pembicara kedua mengatakan kamtibmas dan kondisi ekonomi suatu daerah tidak dapat dipisahkan.

"Bica kamtibmas dan daya saing itu tidak lepas dari fungsi pemerintah. Jangan bicara kesejahteraan kalau belum tercipta keamanan,"kata Idris.

Menurutnya pemerintahan harus dijalankan dengan prinsip berkelanjutan. Tidak boleh ada istilah lain gubernur lain program. Pembangunan harus tetap berjalan.

"Ada tiga aspek utama yang mesti dibenahi kalau kita ingin ekonomi maju. Yakni kesejahtera, ketersediaan lapangan kerja dan kesenjangan. Kita harus mampu mendorong ketersediaan SDM yang mumpuni atau humas capital. Kalau kita gagal membangun aspek ini jangan kita bicara daya saing Sulbar,"ujarnya.

Selain peningkatan ekonomi. Menurut Idris Sulbar juga harus terus menjunjug prinsip malaqbi. "Kenapa harus malaqbi, karena kita jangan maju tanpa memiliki karakter,"tuturnya.

Kajati Sulbar Darmawel Aswar yang turut mendapat kesempat bicara mengatakan, dialog tersebut tidak pertama dan terakhir namun harus menjadi awal menindak lanjuti kegiatan lain dam persiapan rencana-rencana pembangunan.

"Kita harus melaksanakan fungsi masing-masing untuk mendorong Sulbar semakin maju. Keamanan sangat penting. Untuk mendukung kelancaran investasi, jangan jadikan aparat penegak hukum sebagai musuh. Harus jadi patner,"kata dia.

Karena daerah baru, menurut Darmawel seharusnya Sulbar lebih gampang untuk ditata disegala aspek. Sistem hukum bukanlah sebuah tantangan. Tapi sistem hukum harus dipilih untuk mana yang lebih baik itu dilajankan.

"Mari kita segera penuhi harapan presiden. Perbaiki SDM, infrastrultur dan regulasi. Menjadi lebih simpel bermanfaat dan lebih berguna untuk masyaraka,"katanya.

Bupati Mamuju H Habsi Wahid menambahkan ke depan Sulbar harus memanfaatkan suluruh potensi yang ada, diantaranya pertanian dan perikanan.

"Pelabuhan Belang-belang harus dimaksimalkan agar bisa jadi pusat ekspor hasil alam kita. Kemudian bandara tanpa padang harus menjadi pusat transportasi udara kemudian pariwisata kita ,"katanya.

Senada ketua DPRD Sulbar Hj Suraidah Sihardi mengatakan destinasi wisata harus diprogres lebih jauh ke depan. Sektor pelabuhan harus di maksimalkan agar kapal-kapal besar dapat sandar di daerah Sulbar.

Dan Lanal Mamuju Laode Jimmy Herizal mengatakan mendukung ibukota baru di Kalimantan Timur sangat strategis posisi Sulbar. Makanya Sulbar harus mampu mengenali pontensinya.

"Dalam strategi ilmu peran. Untuk berperan kita harus mampu kenali kemampuan kita. Oleh keunggulan kita harus kita tahu sebelum bicara daya saing,"ucapnya.

Anggota Banggar DPR RI H Suhardi Duka yang juga mentan Bupati Mamuju menambahkan untuk menjawab tantangan kemajuan. Harus bersama-sama jangan bekerja sendiri.

"Kita harus jadikan Sulbar sebagai pusat pembibitan tanaman pertanian di kawasan timur Indonesia. Kita harus rencanakan dengan baik dan bersama-sama. Jangan hanya gubernur,"kata dia.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulbar Budi Sudaryono mengatakan ke depan Sulbar tidak selalu mengandalkan potensi pertanian dan perikanan saja. Namuan harus ada realisasi yang nyata.

"Tidak boleh hanya berbangga dengan SDA kita seperti perikanan dan perkebunan, tapi sekarang waktunya harus realisasi. Kita harus masuk di wilayah industri. Termasuk industri wisaja,"tuturnya.

Turur hadir dalam dialog Anggota Komite I DPD RI, Anggota DPR RI Suhardi Duka, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Ruskati, Raja Mamuju And Maksum Dai dan Kepala Kemenkum HAM Harun Sulianto

Hadir juga Ketua Bawaslu Sulfan Sulo, Ketua KPU Sulbar Rustang, Kepala BPS Sulbar Win Rizal, Kepala Kanwil BPN Sulbar Suhendro, Kanwil Kemenag Sulbar Dr Muflih B Fattah dan jajaran Kepala OPD Lingkungan Pemprov Sulbar.(tribun-timur.com)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved