Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mabes Polri Tak Bisa Jawab Soal Kemiripan Penyerang Novel Baswedan dengan Sketsa dari Tito Karnavian

Mabes Polri Tak Bisa Jawab Soal Kemiripan Penyerang Novel Baswedan dengan Sketsa dari Tito Karnavian

Editor: Waode Nurmin
Youtube channel Kompas tv
Mabes Polri Tak Bisa Jawab Soal Kemiripan Penyerang Novel Baswedan dengan Sketsa dari Tito Karnavian 

Mabes Polri Tak Bisa Jawab Soal Kemiripan Penyerang Novel Baswedan dengan Sketsa dari Tito Karnavian

TRIBUN-TIMUR.COM - Penangkapan dua penyerang Novel Baswedan pada akhirnya tidak membuat sebagian masyarakat mengapresiasi kinerja polisi.

Kedua pelaku yang masih jadi pertanyaan masyarakat soal apakah ditangkap atau menyerahkan diri, pun malah dianggap janggal.

Apalagi jika tahu motifnya apa.

Banyak netizen justru menganggap jika diungkapnya kasus ini hanyalah skenario lanjutan untuk menutup kasus lainnya, apa itu?

Diwartakan sebelumnya, Polisi secara resmi telah mengungkap peran dua pelaku penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Novel Baswedan 2017 lalu disiram air keras oleh orang tidak dikenal saat hendak pulang ke rumahnya dari melaksanakan salat shubuh di masjid.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menyebutkan, dua pelaku yang berinisial RB dan RM memiliki peran masing-masing.

RB merupakan pelaku yang menyiram Novel menggunakan air keras, dan RM yang mengendarai motor.

"Perannya ada yang nyupir ada yang nyiriam, yang nyiram RB," ungkap Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

Pelaku penyerangan, RB, mengaku tidak suka pada Novel Baswedan
Pelaku penyerangan, RB, mengaku tidak suka pada Novel Baswedan (Kompas.com)

Lalu soal motif?

RB sempat meneriakan kata-kata jika dirinya tidak suka dengan Novel Baswedan karena dianggap pengkhianat.

Pengkhianat dalam hal apa? itu belum diketahui.

Tapi soal keterlibatan pelaku lainnya, polisi masih menyelidiki.

"Ada fakta hukum memang ada keterlibatan orang lain ya kita langsung proses, kita tidak pandang bulu lah, tapi kalau misalnya tidak ada mau diapakan, tidak bisa kita ada-adakan kalau memang tidak ada alat bukti," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved