Tumor Otak
Waspada 9 Benda Ini dari Anak Anda! Bisa Picu Tumor Otak, Apa Ada Kaitannya? Begini Penjelasannya?
Tumor otak pada anak ternyata bukan hal baru, tapi sudah jadi kasus yang cukup sering. Ada beberapa benda yang jadi pemicu
Waspada 9 Benda Ini dari Anak Anda! Bisa Picu Tumor Otak, Apa Ada Kaitannya? Begini Penjelasannya?
TRIBUN-TIMUR.COM - Anda mungkin sudah mendengar berita anak kedua pasangan Marcella Zalianty dan Ananda Mikola, menderita sakit.
Sakit yang dialami Aryton Magali Sastra Soeprapto, putra mantan pembalap nasional tersebut adalah penyakit tumor otak.
Dikutip dari GridHealth, tumor otak yang diderita Magali sudah berkembang sejak 2014.
• Daftar 12 Alasan Positif Persalinan Normal Lebih Dipilih Wanita Zaman Now Dibanding Operasi Sesar
• Seorang Pengusaha Terpikat Sosok Wanita Cantik Thailand, Ternyata Seorang Ladyboy, Begini Ceritanya?
Kini usia Magali sudah memasuki usia 5 tahun, namun Magali tetap harus menjalani serangkaian pemeriksaan medis secara rutin.
Tumor otak pada anak ternyata bukan hal baru, tapi sudah jadi kasus yang cukup sering.
Banyak tanda-tanda yang bisa diamati pada anak yang menderita tumor otak.
Gejala Umum, tumor otak dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak.
Kondisi tumor otak pada anak ini banyak penyebabnya, namun ditengarai ada 9 benda yang memicu tumor otak.
Bahkan 9 benda ini ternyata berada di dekat anak. Apa saja benda itu?
Artikel ini telah tayang di GridHealt.id dengan Judul "9 Benda di Dekat Anak Ini Dapat Memicu Tumor Otak, Seperti yang Terjadi Pada Anak Marcella Zalianty"
1. Makanan kemasan
Ilustrasi mi instan
Tanpa disadari, kita sering kali tak memerhatikan kandungan makanan untuk anak.
Padahal banyak makanan yang justru berbahaya dikonsumsi anak dalam jumlah berlebih.
Dan makanan kemasan ini menjadi salah satu bahan yang menyebabkan tumor dan kanker.
Dilansir dari NCBI, yang paling sering adalah makanan kemasan.
Meski praktis, ternyata makanan kemasan mengandung pengawet dan pemanis buatan.
Zat itu adalah vinil klorida yang menjadi penyebab utama munculnya tumor pada otak.
2. Makanan yang mengandung pemanis buatan
Ilustrasi makanan dengan pemanis buatan
Makanan yang mengandung pemanis buatan. Pemanis buatan mengandung zat bernama aspartam.
Aspartam adalah pemanis buatan yang biasanya digunakan untuk mengganti gula alami.
Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman.
• Simak 9 Plus dan Minus Minum Kopi, dari Soal Picu Usus Besar Kontraksi hingga Kebutuhan Antioksidan
• Ini Cara Hidup Sehat! Buah Mangga Punya 5 Nutrisi Terbaik untuk Tubuh, dari Vitamin C hingga Kalium
Aspartam memiliki tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir biasa, namun memiliki jumlah kalori yang sama.
Zat Aspartam ini bisa dikonsumsi tubuh berpotensi terdapat zat penyakit yang menyebabkan kanker otak, yaitu DKP.
Terlalu sering mengonsumsi makanan manis, membuat anak lebih banyak pula mengonsumsi DKP yang bisa memicu munculnya tumor pada otak anak.
Menurut situs Diabetes Self-Management, penggunaan aspartam membawa beberapa dampak buruk bagi kesehatan.
Beberapa di antaranya adalah keracunan metanol. Keracunan metanol ditandai dengan munculnya gejala sakit kepala, vertigo, kuping berdengung, dan lemas.
Dampak buruk lain, dikutip dari hellosehat.com, mungkin timbul adalah kerusakan otak hingga kanker.
Namun, belum ada klaim resmi yang menyatakan bahwa pemanis buatan ini berbahaya bagi tubuh.
3. Daging merah dan daging olahan
Ilustrasi Daging merah (karandaev)
Meski dinilai sehat dan bergizi tinggi, nyatanya daging merah apalagi daging olahan cukup berbahaya bila dikonsumsi.
Daging merah seperti daging sapi atau kambing, merupakan bahan makanan pemicu timbulnya tumor otak.
Bahkan lebih berisiko lagi apabila daging merah dimasak dengan vara dibakar karena zat dalam daging menjadi bersifat karsinogenik.
Sedangkan daging olahan seperti sosis atau kornet, seperti yang kita ketahui termasuk makanan yang mengandung pengawet dengan zat pemicu tumor otak yang tinggi.
Tak hanya diolah dalam bentuk kaleng, daging dan sayur yang dengan sengaja diawetkan dengan zat kimia juga memiliki risiko tinggi timbulnya tumor otak.
4. Telepon Seluler atau Ponsel
Ilustrasi bahaya Ponsel
Sudah banyak ulasan kesehatan tentang bahaya ponsel bagi anak.
Terlalu sering bermain ponsel tak sehat, bahkan bukan hanya untuk anak, bisa juga orang dewasa karena picu Gangguan Saraf Tepi atau Neuropati.
Bahkan, meski anak tak diberikan ponsel saat ia kecil, ponsel milik orangtua yang sering berada di dekat anak bisa menjadi penyebab timbulnya tumor otak.
Dalam artikelnya, Health Line menulis bahwa ponsel memiliki sinar radiofrekuensi (RF) atau radiasi yang berbahaya bagi otak manusia.
Radiasi yang dibawa ponsel diterima otak dan efeknya akan berisiko memicu timbulnya tumor otak.
Tak heran bila ahli kesehatan tak menyarankan anak untuk bermain ponsel dan bahkan menjauhkan ponsel dari anak.
Karena tumor otak yang diidap anak bisa saja muncul dan bisa terdeteksi dalam waktu yang lama.
5. Barang elektronik
llustrasi mahasiswa melihat barang elektronik
Tidak hanya telepon seluler, ternyata barang elektronik lainnya juga memiliki risiko tinggi.
Walau sulit untuk dihindarkan dari anak, paparan medan elektromagnetik yang terdapat pada barang elektronik juga bisa jadi sebab utama timbulnya tumor pada otak anak.
Dilansir dari cancer.org, terlalu sering mendekatkan anak dengan berbagai barang elektronik akan membuat risiko tumor otak .
Bahkan risiko dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak yang dijauhkan dari barang elektronik.
6. Wireless Fidelity atau WIFI
Ilustrasi WiFi
WiFi menggunakan teknologi nirkabel yang bergantung pada luas dan kekuatan jaringan antena tetap (fixed antenna), atau BTS untuk menyampaikan informasi dengan RF.
Menurut WHO yang dilansir dari Kompas.com, studi 15 tahun belakangan ini menemukan bahwa frekuensi dari WiFi berbahaya.
Ya, frekwensi yang ditimbulkan jaringan WiFi dari pemancar dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak pada penggunannya.
Meski sering dibantah, Agency for Research Cancer (IARC) membuktikan bahwa WHO telah menyampaikan radiasi yang terdapat pada WiFi merupakan golongan 2B.
Golongan tersebut yang bersifat karsinogen dan memicu timbulnya tumor serta kanker otak.
7. Memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah
Ilustrasi kendaraan bermotor
Dinilai lebih praktis dan antiribet, kebiasaan memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah bukanlah keputusan yang tepat.
Dilansir dari Kompas Otomotif, gas karbon monoksida yang terdapat pada proses pembakaran kendaraan merupakan gas beracun yang berbahaya bila dihirup.
Terlebih bila gas tersebut dihirup pada kondisi di dalam rumah yang tertutup.
Gas tersebut akan berkumpul dan menyebabkan penghuni rumah mau tak mau harus menghirupnya.
Bahayanya, gas yang terhirup tersebut bisa memicu timbulnya tumor otak karena sangat beracun dan bersifat karsinogen.
8. Rokok aktif dan pasif
ilustrasi rokok
Tak heran bila anak-anak sering disarankan dijauhkan pada asap rokok.
Sudah jelas, mengisap rokok baik aktif maupun pasif sangat berbahaya!
Dilansir dari Health Line, asap yang dihirup anak yang merupakan perokok pasif bisa menimbulkan munculnya tumor otak pada anak.
Asap rokok yang mengandung kandungan beracun dan berbahaya akan bersarang dan jadi malapetaka bagi otak anak.
Kerap diberitakan karena sering hirup asap rokok dari seorang bapak, anaknya terjangkiti penyakit.
9. Mainan
ilustrasi seorang anak bermain
Anak yang sedang senang-senangnya bermain mainan juga tak boleh luput dari perhatian.
Beberapa mainan bukannya bisa menambah kecerdasan anak justru menyimpan bahaya.
Mainan tersebut antara lain yang mengandung zat pewarna, plastik, atau zat kimia lain.
Dilansir dari Kompas.com, kini banyak mainan yang memiliki kandungan zat kimia tinggi dan berbahaya bagi anak.
Zat kimia berbahaya tersebut bisa membuat anak terserang tumor otak karena paparan dari berbagai zat kimia tersebut.
Jika beberapa barang ini sering berada di dekat anak, mohon untuk dikurangi penggunaannya. Bukan hanya untuk.(*)