Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Bulan Menhan, Prabowo Subianto Dirisak soal Kabar Terperangkap Beli Jet Tempur China, Faktanya

Baru 2 bulan jabat Menhan, Prabowo Subianto dirisak soal kabar terperangkap beli jet tempur China, begini faktanya yang dijelaskan Dahnil Anzar

Editor: Edi Sumardi
ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto 

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru 2 bulan jabat Menhan, Prabowo Subianto dirisak soal kabar terperangkap beli jet tempur China, begini faktanya yang dijelaskan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Sebuah kabar di media sosial Facebook merisak Prabowo Subianto yang baru 2 bulan jabat Menteri Pertahanan RI.

Sebuah narasi yang menyebutkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditekan untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China beredar di media sosial Facebook pada Selasa (17/12/2019).

Unggahan tersebut dibagikan oleh salah satu akun Facebook.

Hingga hari ini, Sabtu (21/12/2019) pukul 20.30 WIB, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 86 kali dan dibagikan sebanyak 123 kali.

Dalam unggahan yang beredar tertulis narasi yang beredar sebagai berikut:

"MEMHAM PRABOWO TERPERANGKAP, MILITER INDONESIA DI AKUISISI CHINA?

#COPAS [17/12 04:23] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i:

Saya baru dapat info bahwa pak Prabowo ditekan utk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China, Padahal menurut pak IS (mantan Kasau) pesawat yang sejenis yg dari rusia jauh lebih bagus, dan harga terjangkau Yang menjadi masalah utama adalah, China menjual Pesawat tempur tapi kode penggunaan peluru kendali tetap dikendalikan oleh pihak China.

Jadi AU RI tidak memiliki wewenang menggunakan senjata.

Dan harus minta izin China dulu jika AURI mau menggunakan senjata di pesawat tsb.

Ini sama dengan RI beli psawat tempur tapi tidak ada pelurunya.

Ini adalah bentuk nyata penjajahan China terhadap RI.

Atau ini fakta bahwa rezim ini adalah antek China.

Prabowo belum menandatangani kontrak.

Mudah2 beliau menolak.

Dan jika DPR tidak mempertanyakan hal ini, berarti DPR audah terjual, seharusnya TNI segera mengambil sikap.

Kenapa harus dipaksakan ?

Apakah bemar2 kedaulatan RI sudah diserahkan pada China Komunis ?

[17/12 04:23] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i:

Jika pemaksaan membeli pswt Tempur Cina itu betul, maka Ormas bela Negara mesti ikut menolak lewat pernyataan ke Dpr. Syarwan.

[17/12 04:34] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i:

*PUTUSKAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN CINA!*".

Dahnil Anzar Simanjuntak: Hoax

Mengonfirmasi informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Ia mengatakan, informasi mengenai Menhan Prabowo Subianto yang disebut ditekan oleh China untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan negara tersebut adalah informasi bohong alias hoaks.

Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan tidak bisa ditekan atau didikte oleh negara mana pun.

"Itu hoaks, tidak ada perjanjian pembelian pesawat tempur dengan China. Pak Prabowo tentu tidak pernah bisa ditekan oleh siapa pun," kata Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).

Meski demikian, ia membenarkan bahwa Prabowo Subianto memang berkunjung ke China pada Rabu (18/12/2019).

Selanjutnya, pada Kamis (19/12/2019) dan Jumat (20/12/2019), Prabowo Subianto berkunjung ke Jepang.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto berkunjung ke China dalam rangka kunjungan kehormatan terkait kerja sama pertahanan Indonesia dan China.

Ia menyayangkan adanya pihak yang menebar hoaks seperti itu.

"Kami sayangkan perilaku seperti itu terus dipraktikkan oleh beberapa pihak. Kami mengimbau masyarakat untuk hati-hati dengan upaya menebar hoaks seperti informasi tersebut," kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Bagi Prabowo Subianto, kata Dahnil Anzar Simanjuntak, kedaulatan Indonesia adalah segalanya.

Prabowo Subianto juga dipastikan akan melaksanakan dengan baik tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan pertahanan Indonesia yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved