Nasib Stadion Barombong
Audit Fisik Selesai, Bagaimana Nasib Stadion Barombong?
Terkait dengan ekspose tersebut, Kepala Inspektorat Sulsel, Salim AR mengatakan pihaknya belum bisa
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Tim Universitas Hasanuddin dan Inspektorat Sulawesi Selatan akhirnya menyelesaikan audit fisik Stadion Barombong, Jl Poros Barombong, Makassar.
Jumat (20/12/2019), keduanya merampungkan audit fisik Stadion Barombong dengan melakukan ekspose data secara tertutup. Ekspose tertutup digelar di Kantor Inspektorat Sulsel Jl AP Pettarani, Makassar.
Terkait dengan ekspose tersebut, Kepala Inspektorat Sulsel, Salim AR mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan ke media atas hasil audit fisik di stadion Barombong.
Ia berdalih belum melaporkan ke Gubernur Sulsel.
"Nanti setelah kami lapor ke gubernur baru diinfo ke publik yah," ujar Salim.
Menurut dia, adapun tindak lanjut pembangunan dari stadion ini ia akui bukan wewenangnya untuk menjawabnya.
"Mungkin di OPD terkait, soal kelanjutan pembangunannya," Salim menambahkan.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengaku pikir-pikir untuk melanjutkan pembangunan Stadion Barombong pada tahun 2020 mendatang.
Menurut dia, bukan persoalan sedang dilakukan audit fisik oleh Tim Ahli Konstruksi Universitas Hasanuddin, melainkan karena akses menuju stadion tersebut sangat sempit, sehingga akan menimbulkan persoalan baru di wilayah selatan Kota Makassar tersebut.
"Kelanjutan pembangunan Stadion Barombong ini bukan soal masalah hasil audit, tapi juga aksesnya. Kita mau selesaikan aksesnya dulu baru kita lanjutkan lagi pembangunan stadion tersebut," kata Nurdin di Kantor Gubernur Sulsel, Jln Urip Sumoharjo, Selasa (17/12/2019).
Ia menyebutkan, dengan akses yang sempit, tentu akan menimbulkan kemacetan panjang disetiap berlangsungnya laga pertandingan sepak bola di stadion yang terletak tepat di poros Makassar-Gowa tersebut.
"Jika pada akhirnya penyelesaian Stadion Barombong nantinya akan hanya melahirkan kemacetan dekat kawasan tersebut, setidaknya kita tangguhkan dulu perampungannya. Biar kita fokus dulu benahi jalan, perlebar jalan menuju stadion," katanya.
Rencananya, Nurdin akan membangun satu jembatan terlebih dahulu menuju stadion Barombong untuk menghindari kemacetan.
Jembatan ini kata dia, sebagai alternatif jika terjadi tumpukan di jalur utama jalur poros Barombong dan Galesong ini.
"Tidak ada lagi pertandingan macet, maka itu kita harus bangun jembatan, di perluas, atau bangun satu lagi jembatan menuju stadion Barombong, karena kita bikin juga tidak langsung fungsional, jadi akses dulu kita perbaiki," tambahnya.