Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenapa Banyak Teror Ular Kobra Mendadak Muncul? Ternyata Ini Penyebab, Trik Agar Tak Masuk Rumah

Akhir-akhir ini berita kemunculan ular kobra sangat sering didengar. Kenapa Banyak Ular Kobra Mendadak Muncul? Ternyata Ini Penyebab

Editor: Ina Maharani
Kompas.com/Abdul Haq Yahya Maulana
Warga setempat berhasil menangkap ular kobra yang nyaris masuk ke rumah warga di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa 

Dilansir tayangan YouTube Official iNews, Melaney Ricardo tampak keheranan dengan fenomena teror ular kobra yang kini tengah marak di masyarakat.
Melaney tampak tak habis pikir, bagaimana bisa ular kobra secara serentak berkeliaran di sejumlah pemukiman.

Kabarnya, sejumlah pihak mengatakan bahwa saat ini tengah menjadi musim bertelur bagi para ular tersebut.

Penasaran, Melaney Ricardo pun menanyakan hal tersebut kepada Panji Petualang.

"Lagi heboh sekarang, katanya sekarang banyak king kobra bertelur, itu bener enggak sih Ji?" tanya Melaney.

Ditanya begitu, Panji Petualang pun meluruskan, bahwa ular yang tengah heboh diperbincangkan bukanlah king kobra melainkan kobra biasa.

 Disebut Ada Ciuman Gay LGBT di Star Wars: The Rise of Skywalker, Benarkah? di Indonesia? Ini 5 Fakta

 Ular Kobra Nyaris Masuk ke Rumah Warga di Gowa

 Ular Kobra Dua Meter Berhasil Dievakuasi, Tim Damkar Bantaeng Cari Anaknya

"Iya, sebetulnya bukan king kobra, tapi kobra biasa," ujar Panji.

Masih penasaran, Melaney kembali bertanya soal kebenaran ular-ular tersebut menyerang pemukiman.

Panji menyebutkan, faktor utamanya yakni akibat kerusakan habitat ular itu sendiri.

"Faktornya adalah kerusakan habitat," ujar Panji.

Pria yang kerap disebut pawang ular itu menjelaskan, kerusakan habitat membuat ular kehilangan tempat tinggalnya.

"Kerusakan habitat membuat mereka tidak bisa lagi menemukan habitat aslinya," terang Panji.

 Ia juga menjelaskan, ular kobra sesungguhnya habitat ular kobra memang berdekata denga manusia.

"Sebetulnya kobra itu habitatnya memang berdekatan dengan manusia," kata Panji.

"Sedari dulu memang sering ditemukan di persawahan," lanjutnya.

Panji mengungkapkan, pembangunan bisa menjadi satu di antara penyebab rusaknya habitat ular kobra tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved