Kebakaran
Hydrant Pemadam Kebakaran Mati Saat Kebakaran 23 Rumah di Tinumbu Makassar, Ini Penyebabnya
Nunung Daniatillah (41) mengatakan, Hydrant yang berada di depan rumahnya tak jalan saat kebakaran.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Korban kebakaran Tinumbu Makassar menceritakan, salah satu alasan sehingga pemadaman api lambat karena Hydrant tak berfungsi.
Nunung Daniatillah (41) mengatakan, Hydrant yang berada di depan rumahnya tak jalan saat kebakaran.
Sehingga, api cepat melahap 23 rumah.
Hal ini dia sampaikan di Jl Tinumbu, Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/12/2019).
Kondisi terakhir, 12 rumah rusak berat dan 11 rusak ringan.
Sementara itu, sebanyak 101 jiwa kehilangan tempat tinggal saat ini.
Fire hydrant adalah suatu sistem instalasi/jaringan pemipaan berisi air bertekanan yang digunakan sebagai sarana untuk memadamkan kebakaran.
Mohamad Khadafy, Kasie Rekonstruksi Bidang III (Rekonstruksi dan Rehabilitasi) BPBD Pemkot Makassar, menjelaskan masalah utama Hydrant tak jalan karena bahan bakarnya habis.
"Bahan bakar hydrant habis, jadi memang harus ada pemeliharaan, kalau tiba-tiba kayak begini, maka repot masyarakat di bawah," katanya.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sudah menurunkan logistik.
Logistik ini berupa Alat P3K, terpal, selimut, family kid, baby kid, dan sarung.
Selain itu ada juga bantuan stimulan seperti, triple, seng, balok, dan paku.
"Ini belum cukup untuk membantu pembangunan rumahnya warga ini, jadi memang masih butuh bantuan," katanya.
Sementara itu, Dinas Perumahan akan turunkan bantuan semen, batu dan besi.
Dinas Sosial akan menurunkan dapur umum turun.
*Data kebakaran Tinumbu*
*23 rumah terbakar, 12 rusak berat dan 11 rusak ringan.
*101 jiwa kehilangan tempat tinggal dalam 30 kartu keluarga. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: