Mahasiswa UINAM Tewas
Pengakuan Ridhoyatul Khaer, Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang Tega Bunuh Kekasihnya Sendiri
Saya kasih tahu dia, kalau tanya sekarang, ada dua kemungkinan, saya yang mati atau kau yang mati
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ridhoyatul Khaer, mahasiswa UIN Alauddin yang membunuh kekasihnya sendiri, Asmaul Husna, akhirnya mengakui perbuatannya di hadapan polisi.
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada, Jumat (13/12) sore. Saat itu, Asmaul Husna berada di kamarnya bersama sepupunya Miftahul.
“Saya sudah janjian dengan Asma. Katanya ada yang mau dibicarakan mengenai kehamilannya. Tapi di kamar ada Miftahul, sepupunya. Makanya saya tunggu sampai Miftahul keluar dari kamar,” kata Rido, panggilan akrab Ridhoyatul Khaer.
Saat Miftahul keluar dari kamar, Rido langsung masuk kamar dan bertemu Asma.
"Awalnya saya bicara baik-baik dulu. Saya tanya, sudah berapa bulan kehamilannya. Dia jawab sudah empat bulan," kata Rido.
Pertengkaran keduanya dipicu saat Asma ingin menyampaikan hal itu kepada orangtuanya. Namun Rido mencegahnya.
“Dia ambil HP dan langsung mau telpon orangtuanya. Saya cegah dengan mencoba merebut HP nya. Saya kasih tahu dia, kalau tanya sekarang, ada dua kemungkinan, saya yang mati atau kau yang mati,” kata Rido menirukan percakapan keduanya di dalam kamar.
Namun Asma rupanya sudah bertekad bulat. Ia balik menantang Rido untuk membunuhnya daripada menanggung malu.
Rido langsung emosi. Ia mengambil bantal dan menindih wajah kekasihnya itu selama kurang lebih 15 menit lamanya.
Saat itu, menurut Rido, Asma masih terlihat bergerak. Namun pelan. Kemungkinan, Asthma sudah sakratul maut karena kehabisan oksigen.
Dalam keadaan panik, Rido masuk ke dapur mengambil pisau untuk mengiris leher korban.(*/tribun-timur.com)