Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Deretan Kontroversi UN, Kata Mas Menteri Nadiem Makarim Tak Dihapus

Namun tak sedikit pula yang menerima wacana tersebut. Beberapa kali menjadi trending topik diberbagai lini masa.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ujian Nasional atau UN bakal dihapus Mendikbud Nadiem Makarim, akun Instagram Kemdikbud RI kini 'diserbu'. 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Sejak dinaikkannya wacana penghapusan Ujian Nasional (UN), banyak pula yang keberatan.

Namun tak sedikit pula yang menerima wacana tersebut.

Beberapa kali menjadi trending topik diberbagai lini masa.

Menimbulkan kontroversi dari berbagai elemen masyarakat.

Tak hanya itu, berikut deretan kontroversi UN dilansir dari berbagai sumber:

1. Penentuan kelulusan ujian nasional 2011

Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR memutuskan, tahun 2011 tetap ada Ujian Nasional (UN).

Pelaksanaannya direncanakan pada April dan Mei 2011, mundur sebulan dibanding tahun 2010 yang dilaksanakan Maret-April.

Sedang standar nilai UN pada tahun ini direncanakan masih sama dengan tahun lalu, yakni 5,50 untuk SMP/SMA.

Meski hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada kepastian melalui peraturan menteri (permen) perihal Ujian Nasional, namun beberapa informasi seputar UN 2011 mulai beredar.

Informasi itu misalnya terkait dengan formula kelulusan dan seputar jadwal UN yang oleh pemerintah ditujukan sebagai sosialisasi kepada khalayak.

Untuk formula kriteria kelulusan tahun ini, pemerintah menggunakan formula baru. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,50. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.

Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 1-5 untuk tiap mata pelajaran UN.

Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00.

Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved