PSK Ini Berlumuran Darah Usai Layani Brondong yang Tak Punya Uang di Kamar Kosnya, Ceritanya Begini
PSK Ini Berlumuran Darah Usai Layani Brondong yang Tak Punya Uang di Kamar Kos nya, Ceritanya Begini
PSK Ini Berlumuran Darah Usai Layani Brondong yang Tak Punya Uang di Kamar Kos nya, Ceritanya Begini
TRIBUN-TIMUR.COM - Semmy Ditya Carlos (SDC), pria 20 tahun, membacok seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di Palembang berinisial AK (22 tahun).
AK mengalami luka sayatan di leher akibat dianiaya Ditya menggunakan senjata tajam hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Ditya diketahui tak mau membayar usai berkencan dengan korban.
Bahkan, Ditya pun kabur tanpa busana, usai menganiaya korban karena takut diamuk massa.
Ceritanya, SDC alias Ditya yang tidak punya uang tetap memaksa datang ke kosan AK.
Setelah mendapatkan pelayanan, Ditya malah marah kepada AK.
Ia marah karena ditagih uang pelayanan.
Menurut Ditya, kejadian itu bermula pada pada Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09.00.
Ia saat itu berkenalan dengan AK melalui aplikasi chatting.
Dikatakan Ditya, mulanya ia mengenal korban melalui aplikasi chat online.
Kemudian ia pun mengajak korban untuk berkencan di indekos AK yang berada di Jalan Rimba Kemuning, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (2/12/2019).
Usai melayani nafsunya, AK pun menagih uang kencan kapada tersangka.
"Kami sudah ML sekali, langsung korban minta uang bayarannya," ujar warga Komplek Griya Damai Indah Blok BB RT 15 RW 03 Kelurahan Kenten Kecamatan Talang kelapa Banyuasin ini.
Namun, Ditya mengaku tak mempunyai uang.
"Aku sama sekali tidak ada uang, karena korban terus memaksa jadi kami ribut."
"Aku langsung ambil pisau dan menusuknya, setelah itu kabur. Aku pusing karena ditagih, karena waktu itu tidak ada uang," kata Ditya, ketika berada di Mapolsek Kemuning, Kamis (12/12/2019).
"Karena kesal, aku ambil pisau di kosan korban dan langsung aku bacok korban".
Usai ditusuk, AK berteriak minta tolong hingga akhirnya banyak warga berhamburan keluar.
Tanpa berpikir, pelaku ini pun melarikan diri meskipun tanpa busana.
"Baju dan celana tinggal di sana semua, saya langsung kabur pulang," ujar dia.
"Aku saat itu panik, terlebih korban sudah aku bacok tetapi sempat teriak. Makanya aku kabur dan pakaian semuanya aku tinggal di kosan korban," katanya.
Penjelasan polisi
Tiga hari usai kejadian, Ditya ditangkap polisi berbekal identitasnya yang tertinggal di kosan korban.
Setelah membacok korban menggunakan pisau dapur, SDC langsung kabur.
Tanpa mengenakan sehelai pakaian, tersangka kabur dari kosan korban.
Pelaku saat itu panik karena saat membacok, korban sempat berteriak meminta tolong.
Pelaku saat ini diamankan di Polsek Kemuning Palembang, Kamis (12/12/2019).
Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing menuturkan, penganiayan terhadap korban yang dilakukan tersangka berawal dari perkenalan keduanya melalui aplikasi perkenalan Michat.
"Saksi dari pegawai kosan, sempat mendengar teriakan korban. Saat akan menuju ke kamar korban, tersangka ini langsung keluar dari dalam kamar tanpa busana."
"Saksi sempat akan menangkap tersangka tetapi berhasil kabur," ujar Robert.
Lanjut Robert, dari laporan pegawai kos pihaknya mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian.
Sedangkan korban, sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka bacok di alis, leher, jari dan jangan.
Dari olah tempat kejadian, ditemukan identitas tersangka yang ada di dalam dompet.
Dari dompet tersangka, sama sekali tidak ada uang.
Tersangka ini, modal nekat untuk mengajak ML korban yang merupakan warga datangan dari Jawa Barat.
"Tersangka kami tangkap Kamis (11/12/2019) malam di rumahnya. Saat itu, tersangka sempat tidak mengaku. Tetapi setelah ditunjukan bukti baju dan identitas tersangka yang tertinggal di kosan korban akhirnya tersangka mengakui perbuatannya," katanya.
Terungkap Setelah polisi Lakukan Penyelidikan
Kasus penganiayaan terhadap AK (20) yang dilakukan SDC (22) terungkap setelah Reskrim Polsek Kemuning Palembang melakukan penyelidikan.
Langsung dipimpin Kapolsek Kemuning AKP Robert Sihombing, dari lokasi kejadian dilakukan olah tempat kejadian perkara.
Dari lokasi kejadian, ditemukan dompet korban yang tak memiliki uang sama sekali.
"Dari keterangan saksi yakni pegawai kos berinisial AR, sempat melihat wajah pelaku. Dari situ, dilakukan penyelidikan," kata Robert.
Penyelidikan dilakukan berdasarkan identitas yang tertinggal di lokasi kejadian.
Alamat SDM, juga tertera di di KTP orang yang menjadi pelaku penganiayaan AK.
"Kami juga melihat rekaman CCTV saat tersangka kabur dari kosan korban. Setelah mengetahui secara detil dan kami cocokkan, kami melakukan penyelidikan dan akhirnya tersangka kami tangkap di rumahnya," jelas Robert.
Pisau Untuk Membacok PSK Dibawa Pelaku Dari Rumah
Pisau yang digunakan SDM (22) untuk membacok korban AK (20) kerap dibawa bepergian oleh tersangka.
Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing, dari pengakuan tersangka sering membawa pisau saat keluar rumah.
"Ketika terjadi keributan karena diminta bayar membuat tersangka mengambil pisau yang sudah dibawanya," ujar Robert.
Menurut Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing, dari interogasi yang dilakukan terhadap tersangka bila daru rumah tersangka memang sudah menyiapkan pisau.
Pisau itu, sering dibawa tersangka terlebih saat keluar rumah.
"Jadi, pisau itu sudah dibawanya dari rumah, ketika terjadi keributan karena diminta bayar membuat tersangka mengambil pisau yang sudah dibawanya," ujar Robert.
Menurut Robert, dari keterangan tersangka bila ia baru pertama kali menggunakan aplikasi Michat untuk mencari kupu-kupu malam.
Setelah deal dengan korban, tersangka mendatangi kosan korban.
Sampai akhirnya, tersangka membacok korban hingga tak sadarkan diri.
"Kalau dari korban, memang menggunakan aplikasi itu untuk mencari pelanggan. Kalau masalah tarif, sampai saat ini belum terungkap. Karena korban masih dalam perawatan di rumah sakit," katanya.
Korban Berasal Dari Jawa Barat
AK (20) wanita asal Jawa Barat menjadi korban pembacokan.
Datang dari Jawa Barat, AK harus dirawat di rumah sakit karena mendapat luka bacok.
AK mendapat luka bacok akibat menagih uang kepada pelanggannya yang telah memakai jasa esek-esek.
Korban pun sudah dirawat di RS Bhayangkara Palembang untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka sayatan di alis, leher, jari dan jangan.
Dijelaskan Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing, bahwa AK adalah warga datangan dari Jawa Barat.
Belum diketahui apa pekerjaan tetapnya selama berada di Palembang.
Menurut Kapolsek, penganiayan terhadap korban yang dilakukan tersangka berawal dari perkenalan keduanya melalui aplikasi perkenalan Michat.
"Tersangka ini modal nekat untuk mengajak ML korban yang merupakan warga datangan dari Jawa Barat.
"Tersangka kami tangkap Kamis (11/12/2019) malam di rumahnya. Saat itu, tersangka sempat tidak mengaku. Tetapi setelah ditunjukan bukti baju dan identitas tersangka yang tertinggal di kosan korban akhirnya tersangka mengakui perbuatannya," katanya.
Tersangka SDM (22) yang menusuk korban AK (20) hingga harus dirawat di rumah sakit karena luka di leher dan alisnya, ternyata pisau yang digunakannya sudah dipersiapkan.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sudah Dilayani Wanita AK (20) di Kamar Kos, Tapi Ditya (22) tak Ada Uang, Saat Ditagih Malah Ditikam, https://medan.tribunnews.com/2019/12/13/sudah-dilayani-wanita-ak-20-di-kamar-kos-tapi-ditya-22-tak-ada-uang-saat-ditagih-malah-ditikam?page=all.