Pendiri Palem Enrekang
TRIBUNWIKI: Sudah Daki Gunung Latimojong Lebih 50 Kali, Ini Profil Pendiri Palem Enrekang
Menurut Darwin, berpetualang bukan lagi menjadi sekedar hobbi, tapi sudah jadi kebutuhan baginya.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Berpetualang adalah cara mengekpresikan jiwa. Hal itulah yang jadi filosopi dari sosok pecinta alam asal Kalimbua, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Darwin (42).
Menurut Darwin, berpetualang bukan lagi menjadi sekedar hobbi, tapi sudah jadi kebutuhan baginya.
Tak heran, jika hingga di usianya yang berkepala empat dirinya masih kerap melakukan bertualang, entah itu mendaki, arum jeram, susur gowa dan lainnya.
Pria kelahiran Kalimbua, 4 April 1977 ini, mengaku mulai bertualang sejak tahun 1994 lalu.
Pada awalnya di usia yang masih SMA kala itu, Ia diajak oleh rekan-rekannya untuk melakukan pendakian ke salah satu gunung di Kabupaten Sidrap.
Saat mencapai puncak, dirinya merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa saat lakukan pendakian saat itu.
Hingga akhirnya, dirinya pun mengaku jatuh cinta dengan bertualang menjelajahi alam entah itu gunung, sungai ataupun gua.
Sejak saat itu hingga kini dirinya rutin bertualang, saat masih mahasiswa Ia kerap bertualang setiap minggunya.
Namun, setelah berkeluarga dirinya mengaku bertualang satu atau dua kali dalam sebulan.
"Pada awalnya saya diajak teman dan akhirnya rasakan sensasi dan kemegahan alam ketika berada di ketinggian dan puncak gunung," kata Darwin, Rabu (11/12/2019).
Alumni Teknik Sipil ISTPI Makassar ini, mengaku telah beberapa kali melakukan pendakian gunung.
Beberapa gunung yang telah ditaklukkannya diantaranya adalah Gunung Rinjani, Slamet, Merapi, Merbabu, Gunung Sumbing di Pulau Jawa.
Selain itu di Sulawesi, Ia juga sudah menaklukkan Gunung Latimojong, Bawakaraeng, Lompo Battang, Sinaji Toraja dan Sessean Toraja Utara.
Namun, diantara sekian banyak gunung yang ditaklukkannya, Gunung Latimojong adalah yang paling sering Ia taklukkan.
Bahkan, dirinya sampai tak mengingat lagi berapa kali pastinya dirinya mendaki gunung yang dijuluki atap Pulau Sulawesi itu.