Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nadiem Makarim Hapus UN

Mendikbud Hapus UN 2021, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel: Kita Support Tapi Butuh Detail

Proses penilaian atau evaluasi belajar siswa angkatan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Penulis: Alfian | Editor: Ansar
MUH ABDIWAN
Forum Dosen Makassar kembali mengadakan dialog terbuka di Gedung Tribun Timur Jl Cendrawasih, Makasssar, Rabu (13/9/2017).Diskusi yang dipandu Dosen Fisip Unhas, Adi Suryadi Culla ini dihadiri oleh Prof Qasim Mattar, Aswar Hasan, Das'ad Latif, dan sejumlah aktivis korupsi di Makassar seperti Fik Ornop dan ACC Sulawesi.Diskusi bertajuk Perlukah KPK Dibubarkan? tersebut menghadirkan langsung mantan Ketua KPK Abraham Samad. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menegaskan akan menghapus program Ujian Nasional (UN) pada tahun ajaran 2021 mendatang.

Proses penilaian atau evaluasi belajar siswa angkatan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan, Adi Suryadi Culla, pun mendukung langkah Mendikbud.

"Tentu kita support tapi program asesmen ini perlu dijabarkan secara detail," terangnya saat dihubungi, Rabu (11/12/2019).

Dosen Fisip Universitas Hasanuddin ini menjabarkan bahwa sedari awal dirinya secara pribadi mendukung adanya penghapusan UN.

Ini lantaran UN dianggap program evaluasi pendidikan yang diterapkan tanpa mempertimbangkan berbagai perbedaan antarsekolah di berbagai daerah se-Indonesia.

"Penghapusan UN sudah lama menjadi wacana bukan hanya era Nadiem tapi juga era menteri sebelumnya, karena UN ini membebani siswa dan tidak berkolerasi dengan mutu lalu memaksakan standarisasi yang secara faktual antar kemampuan siswa di sekolah satu dengan sekolah lainnya," paparnya.

Hanya saja penghapusan UN ini harus dibarengi dengan tawaran pengganti program.

Sebab menurut Adi Suryadi Culla pendidikan Indonesia perlu instrumen untuk mengukur atau mengevaluasi sistem atau capaian yang ada.

"Jika UN dihapus apa yang menggantikannya sebagai instrumen untuk mengukur mutu pendidikannya kita, UN inikan alat yang dipakai untuk mengevaluasi agar ada proses perubahan kebijakan ke depan," tambahnya.

Sementara itu Menteri Nadiem dalam penjabarannya menyebut jika proses asesmen kompetensi minimum dan survei karakter akan menjadi pengganti nantinya.

Tetapi program ini juga belum dijabarkan secara detail.

"Kan yang paling ditunggu ini adalah penjabarannya secara detail atau secara teknis karena justru itu yang dibutuhkan agar kita atau masyarakat tidak kebingungan," ungkapnya.

Sehingga bagi Adi Suryadi Culla masih banyak hal yang perlu dipertanyakan mengenai konsep pengganti UN.

"Asesmen sebagai pengganti ini perlu dipertegas karena secara umum asesmen inikan adalah evaluasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved