Museum Munir
7 Fakta Museum Munir, Gunakan Anggaran APBD Capai Rp 10 Miliar
Hadir pula, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir Andi Achdian serta istri al
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Syamsul Bahri
3. Gunakan konsep ramah disabilitas, anak dan lingkungan
Dikutip dari Kompas.com, gedung Museum HAM Munir itu akan dibangun dengan konsep Rumah Pepeling.
Dalam bahasa Sunda, Pepeling berarti nasehat.
Gedung museum itu juga akan dibuat ramah lingkungan.
“Omah Pepeling, rumah pengingat yang itu juga bersinar. Tidak perlu pakai listrik terlalu banyak. Dan itu memang benar-benar ramah lingkungan,” ujar Suciwati.
Tidak hanya itu, gedung museum itu juga dikonsep ramah disabilitas dan anak.
Rencananya, di lantai satu akan ada kids corner yang akan menjadi tempat bermain bagi anak sambil belajar tentang hak asasi manusia.
“Jadi ada mainan anak berbasis hak asasi,” ujar istri almarhum Munir tersebut.
4. Peletakan batu pertama di hari ulang tahun Munir
Peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir dilakukan pada Minggu (8/12/2019) bertepatan dengan hari ulang tahun akitvis HAM Munir Said Thalib.
Munir lahir di Malang pada 8 Desember 1965.
Ia meninggal mengembuskan nafas terakhirnya setelah diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004.
Munir diketahui merupakan aktivis HAM yang kerap memperjuangkan berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Diantaranya adalah Munir pernah menjadi penasihat hukum keluarga korban tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada tahun 1984.
selain itu, Munir juga melakukan advokasi dan investigasi terhadap kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga dilakukan aparat militer serta menyuarakan kasus penculikan pada 1997-1998 yang menyebabkan 13 orang hingga kini masih hilang.