Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kurir Sabu Ditembak Mati di Makassar

Ungkap Penyelundupan Sabu 5 Kg, Kapolrestabes Makassar: Harganya Lebih Mahal dari Emas

Menurut Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, Challu terpaksa ditembak karena berusaha merebut senjata tim Satnarkoba.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
darul/tribun-timur.com
Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Yudhiawan Wibisono, saat melihat barang bukti sabu 5 Kg. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syahrul alias Challu (36) tewas ditembak tim Satresnarkoba Polrestabes Makassar di Makassar, Senin (9/12/2019) pagi.

Challu ialah residivis kasus narkoba yang baru bebas dua bulan lalu. Tapi ia kembali ditangkap karena jadi kurir narkoba 5 Kg.

Menurut Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, Challu terpaksa ditembak karena berusaha merebut senjata tim Satnarkoba.

Setelah ia ditangkap di Bandara Hasanuddin Makassar di Maros. Petugas melakukan pengembangan kasus.

"Dia terpaksa ditembak karena berusaha merebut senjata anggota kami, apalagi si pelaku ini residivis," ungkap Laupe, siang.

Pengungkapan kasus ini, bermula saat tim Ubur-ubur Satresnarkoba menangkap dua jaringan Challu, Aji (24) dan As (16).

Keduanya ditangkap di wilayah Makassar, Jl Malengkeri karena kedapatan membawa delapan sachet sabu 35 Gram.

Dari keduanya, kata Irjen Mas Guntur, tim lalu lakukan pengembangan. Dan diketahui akan ada paket sabu besar jelang 2020.

"Dari situ dikembangkan dan didapatlah si pelaku Challu (almarhum) ini, tentunya ini berkat kerja anggota kami," jelas Laupe.

Residivis Challu menyelundupkan sabu dari Pontianak, tapi barang bukti 5 Kg sabu ini disamarkan dalam cemilan asal Pontianak.

"Sabu tersebut (5 Kg) disamarkan antara bungkusan kerupuk khas Pontianak, paket itu dikirim pakai kargo Lion," ujar Laupe.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono mengaku, peredaran sabu di kota Makassar kejam.

Menurutnya, dengan harga jual narkotika yang sangat tinggi. Para bandar atau kurir akan selalu nekat masuk dalam jaringan.

Saking tinggi harga narkoba jenis sabu lanjut Yudhiawan, bahkan harga per gram emas pun akan murah jika dibandingkan.

"Ini sabu bisa jadi totalnya sepuluh miliar (Rp 10 miliar), makanya kejam sekali ini peredaran sabu di Sulsel," kata Yudhiawan.

"Bahkan harga mas saja berapa, tujuh ratus per gram ya? Tapi ini sabu per gramnya bisa sampai dua juta (rupiah)," tambah Yudhiawan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved