AJI
AJI-Unicef Gelar Pelatihan Peliputan Hak Anak di Makassar
Kegiatan yang diagendakan selama dua hari itu diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan
Sedangkan pencapaian imunisasi tertinggi di atas 95% pada tahun 2018 yakni Kalimantan Timur, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, dan Jambi. Beberapa provinsi lainnya pada angka 80-95% termasuk Sulawesi Selatan.
Untuk pencapaian yang masih rendah, Kemenkes kata Syamsu, dihadapkan pada beberapa kondisi dan tantangan.
Salah satu diantaranya seperti bias informasi yang berujung pada munculnya anggapan di masyarakat bahwa vaksin measles and rubella (MR) bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Kemudian, lanjut dia, kondisi geografis yang menyulitkan petugas kesehatan menjangkau daerah-daerah terpencil.
“Muncul fenomena di masyarakat menolak imunisasi. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin menurun. Ada faktor politik, sejarah, hingga emosional,” ujar Syamsu Alam.
Akan tetapi, lanjut dia, dua persoalan tersebut telah diatasi dengan menggandeng tokoh-tokoh agama.
Sedangkan daerah yang sulit dijangkau diatasi dengan cara menggunakan helikopter.
“Jangan biarkan kuman penyakit menyerang anak-anak kita, berikan imunisasi lengkap,” ucapnya.
Sedangkan narasumber dari Yayasan Orang Tua Peduli, Purnamawati Sujud menekankan betapa pentingnya imunisasi.
Dia menyebut, vaksin merupakan penemuan fenomenal dan terbesar di dunia kedoktran yang tidak ternilai harganya.
“Sehingga imunisasi dianggap sebagai suatu upaya harus kita blowup. Imunisasi adalah suatu upaya kemanusian dan kesepakatan global,” jelas Purnamawati.
Tujuan akhir dari imunisasi, lanjut dia, melindungi anak dari berbagai ancaman penyakit, seperti campak, hepatitis B, polio, dan lainnya.
“Imunisasi melindungi orang dari penyakit tertentu,” katanya.
Purnamawati menjelaskan, salah satu fungsi dari imunisasi adalah memroduksi antibodi yang membuat tubuh menjadi kebal terhadap penyakit.
Karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi masyarakat atau orang tua anak untuk menolak imunisasi.
“Ketidaktahuaan yang membuat banyak orang menolak imunisasi,” tutupnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: