Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Jalan Menuju Kecamatan Seko di Pegunungan Luwu Utara Mulai Diaspal

Perbaikan jalan menuju kecamatan di pegunungan dan terpencil ini memang tengah digenjot.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Instagram Nurdin Abdullah
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam postingan di akun Instagram resminya, Rabu (4/12/19), menyampaikan bahwa pengaspalan dari ibu kota Luwu Utara, Masamba menuju Seko sedang dilakukan. 

TRIBUNLUTRA.COM, SEKO - Jalan menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mulai di aspal.

Perbaikan jalan menuju kecamatan di pegunungan dan terpencil ini memang tengah digenjot.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam postingan di akun Instagram resminya, Rabu (4/12/19),  menyampaikan bahwa pengaspalan dari ibu kota Luwu Utara, Masamba menuju Seko sedang dilakukan.

Postingannya disertai foto perbandingan jalan menuju Seko tahun 2018 dengan saat ini.

"Seko yang sebelumnya dikenal dengan ojek termahal karena membutuhkan waktu 3 hari untuk menempuh jarak 126 km, sebentar lagi akan terbuka aksesnya. Foto ini adalah pengaspalan dari Masamba menuju Seko," tulis Nurdin pada akun Instagram nurdin.abdullah.

"Kami terus berkomitmen untuk memenuhi hak masyarakat akan kebutuhan infrastruktur jalan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Semoga Allah SWT meridohi dan memudahkan pembangunan merata di Sulawesi Selatan," tulisnya.

Diketahui, sejak 74 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Seko tidak pernah merasakan jalanan aspal.

Selama ini jalan menuju ke Seko berlumpur dan berkubang dengan jarak tempuh tiga hari perjalanan.

Untuk bisa melalui jalan itu, masyarakat harus memodifikasi motornya dengan menggunakan ban trail.

Sedangkan, kendaraan roda empat sangat sulit melalui jalan ini.

Sehingga, masyarakat Seko harus mengeluarkan uang Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta sebagai sewa ojek.

Di Seko dikenal pula dengan ojek termahal di Indonesia.

Seko merupakan kecamatan yang memiliki 12 desa dan berada 2.985 meter di atas permukaan laut.

Masyarakat di sana menggantungkan hidupnya pada bertani dan beternak.

Daerah ini juga dikenal penghasil kopi terbaik, jenis robusta dan arabika.

Selain ojek, masyarakat juga bisa menggunakan moda transportasi pesawat fokker dengan harga tiket Rp 300 ribu saat subsidi dan Rp 700 jika tidak subsidi.

Hanya saja tiket pesawat dari Bandara Andi Djemma Masamba ke Bandara Seko terbatas.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved