Tribun Mamuju
Keluarga Curiga Anto Dibunuh, Ini Penjelasan Unit Lakalantas Polres Mamuju
Antoniar ditemukan tergeletak di pinggir jalan Desa Bulurembu, Kecamatan Babana, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, 26 Oktober 2019.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMUJU.COM, MAMUJU - Meninggalnya Antoniar (21) warga Desa Buttuada, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulbar menyisakan misteri bagi keluarga.
Antoniar ditemukan tergeletak di pinggir jalan Desa Bulurembu, Kecamatan Babana, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, 26 Oktober 2019.
Anto merupakan karyawan koperasi simpan pinjam (KSP) bernama KSP Sipatuo di Topoyo.
Sesaat sebelum ditemukan tergeletak, Anto sedang menjalankan tugasnya sebagai kolektor di KSP itu.
Ia ditemukan dalam kondisi kritis, sebelum kemudian dinyatakan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Lebih dari 40 hari setelah kejdian itu, keluarga korban curiga jika Anto meninggal bukan karena kecelakaan, melainkan diduga karena dibunuh.
Demikian diungkap Ibu korban bernama Dorce, ketika ditemui di rumahnya di Ende-ende, Desa Buttuada, Senin (2/12/2019) sore.
Hal serupa juga diungkap calon martua korban bernama Ibranus.
Ibranus yang menjemput mayat korban di Babana kala itu, mengatakan calon menantunya meninggal diduga akibat dibunuh.
"Saya sempat tanya apakah ada yang pukul kamu, tapi karena sudah tidak bisa bicara, Anto hanya mengangguk," ungkap Ibranus Selasa (3/12/2019) siang.
Dugaan itu, juga diperkuat setelah jenazah korban dimandikan karena terdapat luka lebam di beberapa anggota tubuh korban.
Menurut dia, ada kejanggalan dari luka-luka yang dialami korban, yakni terdapat beberpa luka lebam dibagian pelipis, leher belakang, tangan dan kaki mengalami patah tulang serta ada bekas tusuk di kaki.
Menanggapi hal itu, Unit Laka Lantas Polres Mamuju M Arif mengatakan, korban sebelum meninggal murni kecelakaan.
"Murni kecelakaan, karena ada bekas kecelakaan di TKP," ujar dia.
"Bahwa apakah penyebab kematiannya karena kecelakaan atau ada hal lain, itu kami tidak tahu, tapi saya yakin 100 persen kecelakan," lanjutnya.