ITB
Curhat Mahasiswa ITB Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Makan Tak Enak!
Curhat mahasiswa ITB Kebut skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Makan Tak Enak!
TRIBUN-TIMUR.COM - Curhat mahasiswa ITB Kebut skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Makan Tak Enak!
Viral di media sosial cerita pilu mahasiswa ITB yang meninggal setelah kebut kerjakan skripsi selama 7 hari 7 malam.
Dalam ceritanya tersebut, sang mahasiswa berhasil menyelasaikan skripsi dan mengikuti wisuda.
Namun ada beberapa kejanggalan yang ia rasakan setelah mengerjakan skripsi selama 7 hari 7 malam.
Mneurut informasi yang dihimpun TribunJabar.id, Minggu (1/12/2019), mahasiswa ITB yang meninggal setelah mengerjakan skripsi itu bernama Jehuda Christ Wahyu.
Jehuda diketahui merupakan mahasiswa jurusan Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknik Hayati ITB.
Dikabarkan, Jehuda Christ Wahyu meninggal pada 24 November 2019.
Ada akun yang memiliki username Jehuda Christ Wahyu atau @jechriswa di Instagram.
Di bio akun tersebut, tertulis tanggal diduga Jehuda lahir dan wafat.
"R.I.P. 7 Maret 1997 - 24 November 2019," begitu bunyi tulisan dalam bio di akun itu.
Namun, akun tersebut kini sudah dikunci alias di-private.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Kisah Mahasiswa ITB Tewas, Kebut Kerja Skripsi 7 Hari 7 Malam, Setelah Sidang Gejala Mulai Muncul
• Postingan Mahasiswa ITB yang Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Curhat Viral
Di Twitter, ada juga akun yang memiliki username Jehuda Christ Wahyu.
Akun tersebut saat ini juga sudah dikunci.
Namun, di bagian bio-nya, pemiliki akun itu terlihat seperti mengeluarkan curahan hati alias curhatnya.
"Aing lelah (saya lelah)," begitu bunyi tulisan di bio akun Twittter tersebut.
Sempat Bikin Utas

Dikutip TribunJabar.id dari TribunStyle.com, Jehuda dikabarkan sempat membuat sebuah utas atau thread di akun Twitter-nya.
Utas itu berjudul Anemia of Chronic Disease, Skripsi, dan Wisuda ITB.
Adapun utas tersebut rupanya berisi cerita dan pesan menyayat hati pemilik akun yang mengalami sakit setelah mengerjakan skripsi non stop.
Dalam utas tersebut, pemilik akun mengaku mengerjakan skripsi 7 hari 7 malam berturut-turut.
"Ceritanya dimulai dari gue ngerjain skripsi sampe mau mati, 7 hari berturut2 malem ga tidur, siang nya tidur. Sampe ujung ujung nya sidang (13 sept) gue dinyatakan lulus. Puji Tuhan," tulis @jechriswa.
Kemudian, akun itu mengaku merasakan ada yang tak beres di tubuhnya.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
Perlahan, ia merasakan tak enak makan.
"Trus kebahagiaan gue berkurang karna ketika makan setelah sidang, kok rasa makanannya ga enak," tulis @jechriswa.
Namun, pemilik akun tersebut mengaku awalnya tak mempedulikan apa yang terjadi di tubuhnya.
Ia lanjut mengurus perkuliahannya.
"Yauda terus gue ga apa apain. Sambil urus yudisium, nafsu makan gue terus berkurang. Gue makan sehari sekali kali," tulisnya.
Hingga akhirnya, pemilik akun langsung memeriksakan dirinya ke beberapa rumah sakit.

Di setiap pemeriksaan, hasil diagnosisnya berbeda-beda.
Pemilik akun tersebut sempat didiagnosis sakit ginjal, infeksi kronis, darah rendah, hingga tipes.
Tak hanya itu, bahkan ia juga sempat didiagnosis mengalami sakit jantung.
"Hasil rekam jantung menunjukan jantung gue normal, tapi nadi gue deg deg an. Gabisa membuang semua kemungkinan ada masalah jantung. Tapi untung nya darah gue udh jauh lebih baik, meski masih anemia juga," tulis @jechriswa.
Ia mengaku menyesal karena tak peduli dengan kesehatannya.
Pasalnya, ia tak bisa mengikuti rangkaian wisuda himpunan sama sekali.
Dia menulis, hatinya hancur berkeping-keping.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
"Sekarang gue udh semakin baikan. Inti dari semua ini: KALO MAU NGERJAIN TA1 DAN TA2 PLIS PLIS PLIS JAGA KESEHATAN JUGA. Sedih hatiku hancur berkeping keping gaikut rangkaian wisuda himpunan samsek," tulisnya.
Demi menjaga kesehatannya, ia juga berhenti merokok.
Sekali lagi, ia menulis menyesal mengapa bisa sakit.
"Ya emang gatau sih sakit apa. Silahkan yg mau meneliti 7x hasil lab darah ku aku terbuka banget wkakwka," tulisnya.
Utas tersebut sempat dibagikan sebanyak 3.401 kali dan mendapat like 6.641 dan 276 komentar.
Namun, karena akun Jehuda sudah dikunci, utas itu tak lagi bisa dibaca di postingan aslinya.
Kata Pihak ITB

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi, Miming Miharja membenarkan informasi yang beredar di media sosial itu.
Mahasiswa itu bernama Jehuda Christ Wahyu.
"Betul, yang bersangkutan mahasiswa Fakultas Sekolah Ilmu dan Teknik Hayati ITB, Jurusan Rekayasa Kehutanan. Kami keluarga besar ITB turutk berduka cita,"ujar Miming saat dihubungi via ponselnya, Minggu (1/12/2019).
Ia menerangkan, pihak kampus sudah bertemu orang tua mahasiswa tersebut.
Sejumlah keterangan banyak diperoleh dari pihak keluarga almarhum, di antaranya, Jehuda menderita tumor otak.
Dalam kondisi itu, dia harus menyelesaikan tugas akhirnya, skripsi."Kata keluarga ada tumor otak, kondisinya tidak menghendaki, dan kondisinya melemah dan kebetulan sedang menyelesaikan tugas akhir ( skripsi ) juga," katanya.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Siswa SMA Bunuh Janda Muda Usai Berhubungan Badan Layaknya Suami Istri di Bendungan, Cek Kronologi
Menyelesaikan tugas akhir pada masa-masa akhir kuliah di ITB diakui Miming cukup berat.
Kata dia, Jehuda menargetkan lulus tepat waktu dengan nilai cukup baik.
Selain itu, kata dia, Jehuda mengejar lulus di bulan tertentu.
"Memang rata-rata menuju tugas akhir agak berat bebannya dan ternyata lulus tepat waktu. Sebetulnya secara umum baik-baik saja. Cuma mungkin ada target dari almarhum sendiri, saya mau bulan tertentu, jadi dikejar targetnya,” kata dia.
Menurutnya, Jehuda sudah menyelesaikan tugas akhir dan sudah lulus. Namun sebelum diwisuda, ia meninggal.
"Sudah lulus dan siap diwisuda. Tapi keburu dirawat, tapi sudah sarjana. Urusan akademik sudah selesai," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jejak Digital Mahasiswa ITB yang Meninggal Setelah 7 Hari 7 Malam Kerjakan Skripsi, Sempat Curhat