Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Admin Arisan Online Menghilang, Ini Kata Tim Cyber Polda Sulsel

Dua sosialita Kota Makassar ini mengaku tertipu investasi berkedok arisan yang beroperasi melalui akun media sosial.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
Ist
Admin grup arisan online Terduga pelaku penipuan, KL (33) dan W (40) yang tidak diketahui keberadaannya oleh member grup 

Lanjut LS, terakhir ia mendeposit atau mentransfer dana sebesar Rp 10 juta ke rekening KL pada 12 Oktober dengan perjanjian dicairkan pada 23 Desember.

Jika tidak ada aral melintang, sesuai perjanjian dalam durasi waktu 72 hari itu, LS akan mendapatkan tambahan dana Rp 14,5 juta.

"Tapi nyatanya 25 November ini, ini (KL) sudah tidak bisa dihubungi dan akun grupnya juga sudah ditutup ini hari. Saya rugi Rp 10 juta, tapi teman-teman lain yang jumlahnya sekitar 300-an member itu ada yang deposit puluhan juta hingga Rp 1 milliar," ujar LS.

Terakhir 20 November, admin (Pink Pink) alias KL berjanji akan mengembalikan dana paran member secara bertahap. Namun lima hari setelahnya, KL menghilang, nomor ponsel dan akunnya sudah tidak dapat dihubungi lagi.

Hal senada diungkapkan ES. Warga Masale ini mengaku menyetor dana ke rekening KL dan W hingga milliaran rupiah.

"Saya sampai Rp 1 milliar lebih. Tapi kita tidak langsung, bertahap, misalnya dua plot Rp 100 juta, sudah itu Rp 50 juta, sudah itu Rp 90 juta begitu-begitu, dan itu terputar-putar. Setelah saya hitung balik dari saya nyetor dan dia (KL dan W) balikin itu masih ada selisih Rp 1,3 milliar," ungkap ES.

Lebih lanjut ES mengungkapkan, dari ratusan member kebanyakan menyetor ratusan juta hingga milliaran rupiah.

Jika diestimasi dari kerugian yang dialami 300-an member yang ada, lanjut ES dan LS bisa mencapai Rp 20-an miliar.

"Ada yang nyetor Rp 400 juta Rp 700 juta, ada yang Rp 800 juta kebanyakan rata-rata ratusan, dan beberapa seperti ibu (ES) sampai milliaran. Jadi kalau ditotal ada sekitar Rp 20an milliar semuanya," ungkap LS.

Lebih lanjut, ES menceritakan operandi arisan yang dijalankan KL dan W.

"Jadi satu plot itu seharga Rp 515 ribu sudah masuk biaya adminnya, saya misalnya ambil 140 plot jadi saya setornya Rp 72 juta. Pengembaliannya itu dia janjikan satu plot dinilai Rp 575 ribu, dikalikan 140 plot yang saya invest jadi total pencariannya ke saya Rp 80,5 juta, jadi dana saya bertambah Rp 8,4 juta dari Rp 72 juta tadi," terangnya.

ES mengungkapkan, dari ratusan member kebanyakan menyetor ratusan juta hingga milliaran rupiah.

Jika diestimasi dari kerugian yang dialami 300-an mber yang ada, lanjut ES dan LS bisa mencapai Rp 20an milliar.

"Ada yang nyetor, Rp 400 juta Rp 700 juta, ada yang Rp 800 juta kebanyakan rata-rata ratusan, dan beberapa seperti ibu (ES) sampai milliaran. Jadi kalau ditotal ada sekitar Rp 20an milliar semuanya," ungkap LS.

Keduanya pun mengaku telah melaporkan kasus itu ke Tim Cyber Polda Sulsel untuk melacak keberadaan KL dan W.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved