Polda Sulsel
Polda Sulsel Bantah Salah Tangkap, Bandingkan dengan Pengakuan Korban
Kedua rekan Salman yang disebut Ibrahim Tompo, yaitu Sandi dengan Coger. Ketiganya dilaporkan oleh korban bernama Surya pada Juli yang lalu.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Bahwa, pada tanggal 17 Oktober 2019, Salman menjalani penahanan di Mapolsek Rappocini, dan tanggal 21 Oktober 2019 Salman ditangguhkan penahanannya.
Alasannya karena Salman mengeluh sakit dan korban pun sepakat untuk berdamai dan mencabut laporannya.
Kamis tanggal 24 Oktober 2019 sekitar pukul 20.30 Wita, lanjut Ibrahim, Salman masuk di IGD RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dengan keluhan demam.
Usai diperiksa Salman diijinkan pulang.
Rabu tanggal 30 Oktober 2019 sekitar pukul 17.21 Wita, Salman kembali masuk di IGD dan dilakukan pemeriksaan dengan diagnosa bisul dibagian ujung pantat (Fistel Perianal) dan menjalani perawatan.
Selanjutnya, pada tanggal 01 November, Salman dioperasi dan dirawat di Ruang Kasuari.
Kamis tanggal 14 November, lanjut Kombes Ibrahim, Salman akhirnya diijinkan keluar dari RS Bhayangkara.
Bandingkan dengan pengakuan ibu Salman, Asma yang melaporkan kejadian itu ke Polrestaber Makassar.
Asma (57) warga komplek Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala, Makassar, melaporkan dugaan penganiayaan yang dialami putranya Salman (21)
Ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019) sore, Asma mengaku melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar, Kamis kemarin.
Kejadiannya kata Asma, bermula saat Salam keluar rumah tidak jauh dari komplek pasar untuk membeli makanan pada 14 Oktober malam, lalu.
Disaat yang sama, ia dihampiri mobil minubus hitam lalu dimasukkan ke dalam mobil.
"Untung ada adik teriak, Asma, anakmu diambil. Keluarka sudah tidak ada. Yang ambil mobil avanza hitam ada empat orang di atas (mobil)," kata Asma sambil menunjukkan Surat Tanda Penerimaan Aduan dari Polrestabes Makassar.
Selang empat hari (18 Oktober) lanjut Asma, Salam pulang ke rumah diantar seorang pria diduga polisi, dalam kondisi kurus.
"Empat hari kemudian ada tetangga teriak, Asma adami anakmu (Salam). Saya kira dibawakan bagaimana, saya lihat kurus anakku, jadi saya tanya itu orang (diduga polisi) kenapa kurus anakku pak. Kurus baru tidak bisa jalan," ujarnya.