TRIBUN WIKI
Kabupaten Jeneponto
Jeneponto adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Ibu kota kabupaten Jeneponto adalah Bontosunggu.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Jeneponto adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.
Jarak antara kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia dan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Indonesia di jalan umum adalah — 86.29 km atau 53.50 mil.
Dapat diakses menggunakan roda dua ataupun roda empat.
Selain itu, ada pula angkutan umum yang dapat digunakan untuk menjangkau Jeneponto.
Dilansir dari wikipedia, Ibu kota kabupaten Jeneponto adalah Bontosunggu.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 749,79 km2 dan berpenduduk sebanyak 330.735 jiwa.
Sejarah
Dilansir dari https://jenepontokab.go.id/, pertama November 1863, adalah tahun berpisahnya antara Bangkala dan Binamu dengan Laikang.
Ini membuktikan jiwa patriotisme Turatea melakukan perlawanan yang sangat gigih terhadap pemerintah Kolonial Belanda.
Tanggal 29 Mei 1929 adalah pengangkatan Raja Binamu .
Tahun itu mulai diangkat “Todo ” sebagai lembaga adat yang refresentatif mewakili masyarakat.
Tanggal 1 Mei 1959, adalah berdasarkan Undang -undang No. 29 Tahun 1959 menetapkan terbentuknya Daerah Tingkat II di Sulawesi Selatan, dan terpisahnya Takalar dari Jeneponto.
Sulawesi Selatan, dan terpisahnya Takalar dari Jeneponto.
Kedua Tanggal 1 Mei 1863, adalah bulan dimana Jeneponto menjalani masa-masa yang sangat penting yaitu dilantiknya Karaeng Binamu , yang diangkat secara demokratis oleh “Toddo Appaka ” sebagai lembaga representatif masyarakat Turatea.
Mundurnya Karaeng Binamu dari tahta sebagi wujud perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
Lahirnya Undang Undang No. 29 Tahun 1959 Diangkatnya kembali raja Binamu setelah berhasil melawan penjajah Belanda.
Kemudian tahun 1863, adalah tahun yang bersejarah yaitu lahirnya Afdeling Negeri- negeri Turatea setelah diturunkan oleh pemerintah Belanda dan keluarnya Laikang sebagai konfederasi Binamu.
Tanggal 20 Mei 1946, adalah simbol patriotisme Raja Binamu (Mattewakkang Dg Raja) yang meletakkan jabatan sebagai raja yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Belanda.
Dengan Demikian penetapan Hari Jadi Jeneponto yang disepakati oleh pakar pemerhati sejarah, peneliti, sesepuh dan tokoh masyarakat Jeneponto, dari seminar Hari jadi Jeneponto yang berlangsung pada hari Rabu, tanggal 21 Agustus 2002 di Gedung Sipitangarri , dianggap sangat tepat, dan merupakan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Geografi
Secara geografis, Kabupaten Jeneponto terletak di 5°23'- 5°42' Lintang Selatan dan 119°29' - 119°56' Bujur Timur.
Luas wilayahnya 749,79 km2 dengan kecamatan Bangkala Barat sebagai kecamatan paling luas yaitu 152,96 km2 atau setara 20,4 persen luas wilayah Kabupaten Jeneponto.
Sedangkan kecamatan terkecil adalah Arungkeke yakni seluas 29,91 km2.
Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Jeneponto pada bagian utara terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian 500 sampai dengan 1400 meter diatas permukaan air laut (mdpl) yang merupakan lereng pegunungan Gunung Baturape - Gunung Lompobattang.
Sedangkan bagian tengah berada di ketinggian 100 sampai dengan 500 mdpl dan pada bagian selatan merupakan pesisir serta dataran rendah dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 100 mdpl.
Karena perbatasan dengan Laut Flores maka Kabupaten Jeneponto memiliki pelabuhan cukup besar yang terletak di desa Bungeng.
Bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah.
Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya.
Tanam Pangan
Produksi Tanam pangan di Kabupaten Jeneponto yang pada tahun 2017 mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2016 adalah Padi, Jagung, Kacang Tanah, Kedelai, sedangkan Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Hijau mengalami penurunan.
Produksi padi sawah tahun 2017 sebesar 146,789,34 ton dengan luas 25,050 Hektar atau rata-rata 5,86 ton per Hektar.
Produksi Jagung pada Tahun 2017 sebesar 437.640,83 ton dengan luas Panen 63.617 Hektar atau rata-rata 7,25 ton per Hektar.
Produksi Ubi Jalar 2.639,92 ton, Ubi Kayu 23.638,66 ton, Kacang Tanah 243,70 ton, Kedelai 1.759,54 ton, dan Kacang Hijau 2.293,79 ton.
Produksi Tanam buah-buahan dan sayuran tersaji pada tabel demi tabel.
Tanam Perkebunan
Kelapa dalam hal merupakan komoditi perkebunan yang terluas yaitu 4.778 Ha, disusul aleh Jambu Mente 1.807 Ha dan Kopi Arabika 2.000 Ha.
Produksi tanam kelapa pada tahun 2017 adalah sebesar 1.911,20 ton dari luas tanam 4.778 hektar.
Kehutanan
Luas kawasan hutan di kabupaten Jeneponto sebesar 6.657,16 hektar yang terdiri atas 6.280,19 hektar, hutan lindung dan 275,39 hektar hutan produksi terbatas, sedangkan hutan produksi biasa 101,58 hektar.
Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan protein hewani yang sangat berguna bagi tubuh kita.
Dan ikan merupakan komoditas yang cukup melimpah di Kabupaten Jeneponto.
Produksi ikan laut pada tahun 2017 sebesar 16.700,30 ton, Budidaya Rumput Laut sebanyak 17.124,82 ton, Produksi Tambak Bandeng sebesar 2.393,18 ton, perikanan darat udang sebesar 561,95 ton dan budidaya kolam sebesar 68,6 ton.
Peternakan
Populasi ternak besar di Kabupaten Jeneponto adalah Sapi, Kerbau dan Kuda.
Pada tahun 2017, populasi ternak besar mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Populasi ternak kecil di Kabupaten Jeneponto seperti kambing dan domba.
Populasi ternak kecil pada tahun 2017 adalah sebanyak 215.977 ekor kambing dan 756 ekor domba.
Populasi unggas yang terdiri dari ayam ras, ayam buras, itik dan itik manila, masing-masing tercatat 1.095.571 ekor, 2.790.139 ekor, 234.127 ekor dan 548.777 ekor.
Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan protein hewani yang sangat berguna bagi tubuh kita.
Dan ikan merupakan komoditas yang cukup melimpah di Kabupaten Jeneponto.
Produksi ikan laut pada tahun 2017 sebesar 16.700,30 ton, Budidaya Rumput Laut sebanyak 17.124,82 ton, Produksi Tambak Bandeng sebesar 2.393,18 ton, perikanan darat udang sebesar 561,95 ton dan budidaya kolam sebesar 68,6 ton.
Informasi Singkat
Batas wilayah:
Sebelah Utara - Kabupaten Gowa dan Takalar
Sebelah Timur - Kabupaten Bantaeng
Sebelah Barat - Kabupaten Takalar
Sebelah Selatan - Laut Flores
Nama Festival:
A'jarang (Berkuda)
Je'ne-je'ne Sappara (Mandi-mandi Bulan Safar)
Maudu' Lompo Turatea (Maulid besar)
Kecamatan
11 Kecamatan, yakni :
Arungkeke
Bangkala
Bangkala Barat
Batang
Binamu
Bontoramba
Kelara
Rumbia
Tamalatea
Tarowang
Turatea
Ekonomi
Pasar
Pasar Gantinga
Pasar Karisa
Pasar Tamanroya
Pasar Boyong
Pasar Allu
Pasar Tarowang
Pasar Togo-Togo
Pasar Bulujaya
Pariwisata
Kabupaten Jeneponto memiliki tiga klaster kondisi geografis, mulai dari dataran rendah, pesisir dan dataran tinggi.
Ketiga klaster wilayah itu masing-masing memiliki objek wisata yang dapat anda kunjungi untuk mengisi liburan atau akhir pekan.
Pertama, dari daerah dataran rendah, tepatnya di Kampung Boyong, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, berjarak 10 kilometer dari ibu koto Jeneponto, Bontosunggu.
Di kampung tersebut terdapat wahana permandian Boyong Waterpark. Untuk memasuki kawasan objek wisata itu, anda cukup membayar karcis Rp 15 ribu per orang.
Ada tiga wahana yang disajikan Boyong Waterpark, mulai dari kolam bermain anak, kolam seluncuran dan kolam renang dewasa.
Kedua, di daerah pesisir pantai, yaitu di kampung Kassi, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea.
Di kampun tersebut terdapat permandian Birta Ria Kassi. Untuk memasuki kawasan itu, anda cukup membayar biaya parkir kendaraan, Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk roda empat.
Di dalam kawasan wisata itu terdapat, dua kolam renang, satu untuk anak-anak dan satu untuk dewasa.
Jika kurang berminat untuk berenang di kolam yang disediakan, anda dapat berenang di pantai yang ada dalam kawasan itu.
Uniknya, meski tepat berdampingan dengan bibir pantai air di kolam renang Birta Ria Kassi tetap tawar.
Selain itu terdapat fasilitas lain seperti penginapan, mushallah, dan gazebo untuk anda beristirahat sejenak atau nongkrong dengan teman dan sanak keluarga.
Namun, sayangnya, Pantauan TribunJeneponto.com di kawasan permandian Birta Ria Kassi beberapa bulan lalu, kondisi objek wisata seluas lima hektare itu memprihatinkan karena kurang terurus.
Padahal obejek wisata itu terbilang unik lantaran, ditumbuhi pepohonan yang rimbun dan lansung berhadapan dengan bibir pantai.
Ketiga, di dataran tinggi Jeneponto, tepatnya di kampung Rumbia desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, terdapat obyek wisata Air Terjun Bossolo.
Air terjun yang digagas oleh swdaya masyarakat setempat itu, setahun terakhir menjadi fenomenal lantaran ramai di kunjungi wisatawan baik lokal maupun luar Sulawesi.
Untuk memasuki objek wisata itu, Anda cukup membayar biaya parkir motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu.
Ada dua tempat favorit dalam kawasan Air Terjun Bossolo, yaitu berenang di kolam tepat jatuhnya air terjun setinggi 80 meter dan menyaksikan panorama alam di atas ketinggian dengan berdiri di puncak bukit Bossolo.
Masih di Kecamatan Rumbia. Selain Air Terjun Bossolo, ada juga Lembah Hijau Rumbia (LHR)
Jaraknya dari Air Terjun Bossolo, kurang lebih lima hingga tuju kilometer, tepatnya di Desa Tompo Bulu.
Untuk memasuki objek wisata alam itu, Anda cukup membayar biaya karcis Rp 10 ribu.
Di dalam kawasan LHR terdapat kolam renang anak-anak dan dewasa, gazebo, penginapan, live musik, sarana bermain out bond, tempat berfoto selfi dan suguhan kopi Rumbia.
Tempat Wisata Lainnya:
Pantai Bonto Ujung
Pantai Karsut
Boyong Water Park
Birtaria Kassi
Lembah Hijau Rumbia (LHR)
Air Terjun Bossolo
Pantai Tamarunang
Kawasan Bakau Tarowang
Pantai Garassikang "Batu Sipinga"
Teluk Mallasoro
Loka Camp
Pacuan Kuda
Kawasan Turbin PLTB
Coto Kuda dan Sop Konro (Wisata Kuliner)
Nasi Lemmang (Wisata Kuliner)
Industri
Industri Garam Rakyat
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagayya
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 1
Industri Kecil Gula Merah
Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Jeneponto terdapat 6 (enam) jenis :
• Jenis tanah Alluvial terdapat di Kecamatan Bangkala, Binamu dan Tamalatea.
• Jenis tanah Gromosol terdapat di kecamatan Tamalatea, Binamu, Bangkala dan Batang.
• Jenis tanah Maditeren terdapat di Kecamatan Bangkala, Batang, Kelara dan Binamu.
• Jenis tanah Lotosol terdapat di Kecamatan Bangkala, Tamalatea dan Kelara.
• Jenis tanah Andosil terdapat di Kecamatan Kelara.
• Jenis tanah Regonal terdapat pada 11 Kecamatan di Kabupaten Jeneponto.
https://jenepontokab.go.id/artikel-detail/inilah-profil-umum-tentang-jeneponto
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: