Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pangkep

Soal Administrasi Guru, Kepsek SMPN 2 Balocci Pangkep Tak Setuju Pidato Menteri Nadiem Makarim 

Soal Administrasi Guru, Kepsek SMPN 2 Balocci Pangkep Tak Setuju Pidato Menteri Nadiem Makarim 

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
Dok Mansyur Eppe
Kepala Sekolah SMPN 2 Balocci Pangkep, Mansyur Eppe. 

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE-- Kepala SMPN 2 Balocci Pangkep, Mansyur Eppe mengapresiasi surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim.

Mantan Guru Matematika di SMP Negeri 2 Pangkajene dahulu ini mengapresiasi pidato Nadiem Makarim.

"Bagus, pidato yang beda dari sebelumnya karena langsung menukik ke beberapa persoalan pendidikan," kata Mansyur.

Meski begitu, pidato Nadiem Makarim menurut Mansur tidak semuanya layak.

Dia tidak menyetujui pernyataan Menteri Pendidikan soal administrasi guru.

"Secara pribadi ada juga pernyataan yang tidak layak terlontar dari pidatonya, seperti tentang administrasi guru yang hampir tidak bermanfaat," ujarnya kepada Tribun Timur, Rabu (27/11/2019).

Dia menjelaskan, membuat program pembelajaram adalah sebuah perencanan.

"Perencanaan itu pasti dibuat dalam bentuk tertulis dan tulisannya itu dinamakan administrasi guru. Perencanaan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki guru," ungkapnya.

Mansur mengakui, beberapa guru memang kesulitan membuat administrasi, tetapi bukan berarti semua guru kesulitan menyelesaikan administrasi.

"Bagaimana bisa perencanaan itu tidak bermanfaat, padahal itu yang menjadikan seorang guru profesional di kelasnya, karena kemampuannya merencanakan dan melaksanakan apa yang direncanakan," jelasnya.

Menteri Pendidikan menuliskan pidato di Hari Guru 25 November 2019 yang isinya dianggap out of the box oleh banyak kalangan. Hanya 2 lembar.

Diunggah di laman kemendikbud.go.id dan viral di twitter.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik.

Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda.

Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda.

Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.

Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas.

Semuanya berawal dan berakhir dari guru.

Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah.

Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.

Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved