Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maudu Lompoa Cikoang

Hari Ini Warga Cikoang Takalar Rayakan Ma'udu Lompoa, Begini Tradisi Uniknya

Sebanyak 123 kapal hias dihadirkan para warga. Kapal hias itu dinamakan Julung-julung. Isinya puluhan telur, songkolo' hingga ayam goreng.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/Tribun Timur
Kapal hias berisi bakul Ma'udu pada Perayaan Ma'udu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Ribuan warga Cikoang menggelar Ma'udu Lompa di Desa Cikoang, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, Selasa (26/11/2019) hari ini.

Ma'udu Lompoa ini merupakan bentuk tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dikemas secara adat.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Pemangku Adat Karaeng Laikang bersama keluarga besar Al-Aydit.

Sebanyak 123 kapal hias dihadirkan para warga. Kapal hias itu dinamakan Julung-julung. Isinya puluhan telur, songkolo' hingga ayam goreng.

Sajian makanan yang disuguhkan dibuat secara adat. Ayam goreng itu adalah ayam kampung peliharan, tidak dibolehkan ayam potong. Ayam dikurung satu bulan lalu mandikan sebelum disembelih.

"Begitupun proses menggorengnya, harus memakai minyak kelapa asli," kata Ketua Panitia M Yunus Aidid Karaeng Sibali kepada Tribun.

Kapal hias berisi bakul Ma'udu pada Perayaan Ma'udu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar
Kapal hias berisi bakul Ma'udu pada Perayaan Ma'udu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar (Ari Maryadi/Tribun Timur)

Ratusan kapal hias itu ditempatkan di tepi pantai untuk mengenang jalur masuk penyebaran Islam di Sulawesi Selatan pada abad ke-16, yakni mendarat di tepi pantai Cikoang.

Karaeng Sibali menuturkan, kegiatan ini dihelat sebagai wujud kecintaan terhadap Rasullullah Saw. Ada sejumlah item kegiatan yang dihadirkan, antara lain lomba dayung perahu, lomba tangkap itik, hingga panjat pinag,

Perayaan maulid ini dikemas secara adat, memadukan konsep Maulid dengan tradisi dan adat masyarakat setempat.

Ma'udu Lompoa digelar dengan iring-iringan dan simbol-simbol adat.

Perahu hias berbentuk replika pinisi dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai Cikoang.

Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas Makassar atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-warni.

Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa berkah bagi masyarakat Cikoang.

Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved