Hari Guru Nasional
Sekprov Sulbar Sebut Kompetensi Guru Harus Diperbaiki
Sekprov Sulbar Sebut Kompetensi Guru Harus Diperbaiki. Disampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional 25 November
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat Dr Muhammad Idris, pimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional 25 November di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju.
Sekprov Sulbar Muhammad Idris membacakan pidato tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
Dalam naskah pidato menteri yang dibacakan Sekprov meminta guru melakukan perubahan kecil dimanapun berada, seperti mengajak kelas berdiskusi bukan hanya mendengar.
"Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri dan tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan,"kata Sekprov dalam pidato yang dibacakan.
Menurutnya, apa pun perubahan kecil jika dilakukan secara serentak oleh guru. Maka kapan besar yang bernama Indonesia pasti akan bergerak.
Dalam pidato serentaknya menteri Nadiem juga mengatakan tidak akan memberikan janji-janji kosong kepada guru. Meskipun perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.
"Tapi satu hal yang pasti saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah,"imbuhnya.
Mantan Kepala LAN Makassar itu kembali menegaskan bahwa arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI. Kata Idris, para guru harus melakukan perubahan cara berpikir dan bekerja.
"Utamanya cara mengelola pendidikan. Harus lebih inovatif sesuai yang diingikan Mendikbud RI. Permasalahan kita di Sulbar bagaimana membuat kualitas pendidikan itu semakin baik, tentu kuncinya ada pada guru,"ujar Idris.
Idris mengajak, semua pihak untuk tetap berkomitmen bersama dan berupaya memastikan, bahwa guru adalah teladan dalam melakukan pendidikan yang terbaik untuk bangsa.
"Permasalahan pendidikan saat ini cukup kompleks, seperti distribusi guru yang tidak merata antara di perkotaan dan pedesaan, serta kompetensi guru yang masih perlu perbaikan,"tutur Idris. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: