Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Guru

Rocky Gerung Bandingkan Beda Cara Jokowi dengan Kaisar Jepang Hirohito Perlakukan Guru

Rocky Gerung Bandingkan Beda Cara Jokowi dengan Kaisar Jepang Hirohito Perlakukan Guru

Editor: Ilham Arsyam
twitter
Rocky Gerung dan Presiden Jokowi 

- Rocky Gerung Bandingkan Beda Cara Jokowi dengan Kaisar Hirohito Perlakukan guru

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung tak henti-hentinya melayangkan ketik kepada gaya kepemimpinan Presiden Jokowi.

Salah satu kritik yang pernah dilayangkan Rocky Gerung adalah cara Jokowi memperlakukan guru yang demo di istana.

Bahkan Rocky Gerung membandingkannya dengan cara Kaisar Jepang Hirohito semasa negara itu dibombadir bom atom pada tahun 1945.

Cerita ini dikutip lagi oleh Rocky Gerung saat tampil di podcast Deddy Corbuzier.

Rocky mengkritik Jokowi yang seakan-akan lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan pendidikan dan kesehatan.

Padahal kata Rocky pendidikan dan kesehatan adalah perintah konstitusi.

"Mestinya anggran dihabiskan dulu untuk kesehatan dan pendidikan baru bikin infrastruktur," katanya.

Rocky pun mencontohkan saat Hiroshima dibom AS, kaisar Jepang saat itu Hirohito justru mencari guru.

"Panglima perang Jepang saat itu lapor ke kaisar Hirohito, dia bilang begini 'Kaisar kita hancur'. Kaisar bilang begini, 'coba hitung berapa jumlah guru yang masih tersisa. cukup itu kita bangun lagi 20 tahun kedepan'," ujar Rocky mengutip perbincangan Kaisar jepang.

Rocky kemudian membandingkan reaksi Presiden Jokowi saat didemo oleh guru.

Seperti diketahui, ribuan guru pernah berdemo di istana pada 2018 lalu.

Saat itu guru-guru honorer dari berbagai daerah di Indonesia minta diangkat jadi PNS.

Demo guru honorer di Istana negara
Demo guru honorer di Istana negara ()

"Jokowi, saat guru demo di istana berhari-hari, dia (Jokowi) tanya pada menterinya 'masih ada berapa guru yang demo di istana? masih banyak pak. Kalau begitu kita jangan keluar'," kata Rocky seolah-olah mengutip ucapan Jokowi.

"Dia tak mau bertemu guru, Hirohito bertemu dengan guru," kata Rocky menambahkan.

Deddy Corbuzier pun mengungkapkan jika guru-guru memang masih ada yang jauh dari kesejahteraan.

Belum Mau Kritik Nadiem Makarim

Sejak kabinet Indonesia Maju diumumkan Presiden Jokowi, salah satu yang getol mengkritik komposisinya adalah Rocky Gerung.

Rocky Gerung yang pada Pilpres lalu disebut-sebut lebih condong ke Prabowo justru ikut mengkritik Ketum Gerindra tersebut saat menjabat sebagai menteri pertahanan (Menhan).

 Rocky Gerung Dituding Stres Gegara Gagal Jadi menteri Prabowo, Nama Said Didu Disebut

 Hari Guru, Mendikbud Nadiem Makarim Tulis Pidato yang Menginpirasi, Disukai Ribuan Netizen

Bahkan pada sebuah kesempatan Rocky membuat satire yang menyebut prabowo sebagai 'Sampah' negeri.

Selain Prabowo, nama menteri-menteri baru seperti Menag Fahrul Razi dan Menkopolhukam Mahfud MD mendapat keritik keras dari mantan dosen filsafat UI ini.

Namun ternyata tak semua menteri baru pilihan Jokowi 'dibabat' Rocky Gerung.

Mendikbud Nadiem Makarim salah satunya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Instagram)

Rocky rupanya belum bersedia mengomentari eks bos Gojek itu.

Hal tersebut diungkap Rocky saat muncul di Podcast Deddy Corbuzier.

Rocky Gerung awalnya mengkritik kinerja presiden Jokowi di bidang pendidikan.

Menurutnya, Jokowi gagal membawa pendidikan bersaing dengan sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam yang persentase anggaran pendidikannya sama dengan Indonesia.

Lalu Deddy menanyai pendapat Rocky soal menteri pendidikan yang baru Nadiem Makarim eks bos Gojek.

"Oke. Kita kasih kesempatan dia. Kita lihat prospeknya seperti apa tuh," kata Rocky.

Mengenal Sosok Ani Idrus yang Ada di Google Doodle di Hari Guru Nasional

Untuk memeriahkan Hari Guru Nasional, ada sosok Ani Idrus yang menjadi Google Doodle hari ini, Senin (25/11/2019).

Gambar karikatur wanita berkacamata dengan latar belakang halaman koran menghiasi Google Doodle, karena hari ini bertepatan dengan ulang tahun Ani Idrus ke-101.

Siapakah Ani Idrus?

Berikut ini Tribunnews.com rangkum profil Ani Idrus.

 Sejarah Hari Guru Nasional, Bentuk Perjuangan Guru Pribumi di Zaman Kolonial

 Deretan 7 Artis ini yang Ternyata Juga Seorang Guru, Nagita Slavina Ibunda Rafathar Salah Satunya

Dilansir dari laman id.wikipedia.org, Ani Idrus lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 25 November 1918.

Ia merupakan seorang wartawani senior yang mendirikan Harian Waspada bersama suaminya H Mohamad Said pada tahun 1947.

Ani Idrus meninggal di Medan 9 Januari 1999 silam, pada umurnya ke-80 tahun.

Jenazah Ani Idrus dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Thamrin, Medan.

Terakhir ia menjabat sebagai Pemimpin Umum atau Pemimpin Redaksi Harian Waspada dan Majalah Dunia Wanita di Medan.

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved