Nadiem Makarim
Beda Prabowo & Mahfud MD, Alasan Rocky Gerung Belum Kritik Mendikbud Nadiem Makarim Eks Bos Gojek
Beda Prabowo & Mahfud MD, Alasan Rocky Gerung Belum Kritik Mendikbud Nadiem Makarim Eks Bos Gojek
Beda Prabowo & Mahfud MD, Alasan Rocky Gerung Belum Kritik Mendikbud Nadiem Makarim Eks Bos GoJek
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak kabinet Indonesia Maju diumumkan Presiden Jokowi, salah satu yang getol mengkritik komposisinya adalah Rocky Gerung.
Rocky Gerung yang pada Pilpres lalu disebut-sebut lebih condong ke Prabowo justru ikut mengkritik Ketum Gerindra tersebut saat menjabat sebagai menteri pertahanan (Menhan).
• Rocky Gerung Dituding Stres Gegara Gagal Jadi menteri Prabowo, Nama Said Didu Disebut
• Hari Guru, Mendikbud Nadiem Makarim Tulis Pidato yang Menginpirasi, Disukai Ribuan Netizen
Bahkan pada sebuah kesempatan Rocky membuat satire yang menyebut prabowo sebagai 'Sampah' negeri.
Selain Prabowo, nama menteri-menteri baru seperti Menag Fahrul Razi dan Menkopolhukam Mahfud MD mendapat keritik keras dari mantan dosen filsafat UI ini.
Namun ternyata tak semua menteri baru pilihan Jokowi 'dibabat' Rocky Gerung.
Mendikbud Nadiem Makarim salah satunya.

Rocky rupanya belum bersedia mengomentari eks bos Gojek itu.
Hal tersebut diungkap Rocky saat muncul di Podcast Deddy Corbuzier.
Rocky Gerung awalnya mengkritik kinerja presiden Jokowi di bidang pendidikan.
Menurutnya, Jokowi gagal membawa pendidikan bersaing dengan sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam yang persentase anggaran pendidikannya sama dengan Indonesia.
Lalu Deddy menanyai pendapat Rocky soal menteri pendidikan yang baru Nadiem Makarim eks bos Gojek.
"Oke. Kita kasih kesempatan dia. Kita lihat prospeknya seperti apa tuh," kata Rocky.
Lihat mulai menit 27.
Viral Ini Naskah Lengkap Pidato Nadiem Makarim Hari Guru
Kata kunci atau keyword pidato Nadiem Makarim masuk Google Trends Indonesia Minggu (24/11/2019).
Naskah pidato Nadiem Makarim akan disampaikan pada Hari Guru 25 November 2019 Senin (25/11/2019).

Naskah pidato Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pilihan Jokowi jadi viral di jejaring media sosial.
Ini naskah lengkap pidato Nadiem Makarim:

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.
Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim
Pidato tersebut merupakan amanat dan pesan dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk peringatan Hari Guru Nasional, yang akan diperingati pada Senin (25/11/2019) esok.
Namun, sejak diunggah di laman resmi Kemendikbud, pidato itu menyedot perhatian publik.
Apa isi pidato Nadiem hingga memunculkan berbagai respons?
Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.
"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.
"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.
Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.
Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.
Selain itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.
Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.
Ia berjanji tidak akan memberi janji-janji kosong kepada seluruh guru di Indonesia, serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Ia juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah.

Masih dalam pidatonya, Nadiem mengatakan perubahan kecil terbus bisa dilakukan dengan cara berikut:
1. Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
2. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
3. Mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
4. Menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan
"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tutup Nadiem sebelum memberikan ucapan Selama Hari Guru dalam pidatonya.
Selengkapnya, berikut naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2019:
Respons terhadap pidato Nadiem
Berbagai respons disampaikan warganet, khususnya di media sosial Twitter, terhadap pidato Nadiem.
Sebagian besar merespons positif.
"Pidato menteri yang singkat, padat dan substansinya jelas. Mas Nadiem sangat mewakili milenial yang ogah ogahan upacara kelamaan berdiri gegara kebanyakan lembaran pidato pas amanat. Aku padamu mas," tulis akun @KakangTB.
Sementara itu, akun @ivgfrly, menuliskan, "Pidato nya aa' nadiem emang keren bats si but if you're not a teacher in real life you can't feel it, the doubtful, the responsibility, the difficulties," twitnya.
Respons juga datang dari artis Dian Sastrowardoyo.
Menurut Dian, pidato Nadiem menunjukkan visi yang jelas dan pemahaman Nadiem terhadap kondisi guru di Indonesia.
Dian juga menyertakan tagar #MerdekaBelajar dalam twitnya.