Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bentrokan di Antang

BREAKING NEWS: Bentrok Antar Warga Pecah di Antang, Diduga Gara-gara Lahan

BREAKING NEWS: Bentrok Antar Warga Pecah di Antang, Diduga Gara-gara Lahan

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Istimewa
Bentrok antar warga - Pengamanan oleh petugas keamanan dari kepolisian dan satpol PP di di lokasi Jl Antang Raya, Makassar. (Ist) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bentrokan antara kelompok warga terjadi di Jl Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (22/11/2019) siang.

Informasi yang dihimpun, bentrok antara dua kelompok warga yang bertikai tersebut diduga karena persoalan sebidang tanah.

Pasalnya, sebidang tanah berupa lapangan bola atau lapangan olah raga. Tiba-tiba itu diklaim oleh sekelompok warga yang lain.

Akhirnya, bentrok pun terjadi antara warga yang bertikai. Pihak keamanan, kepolisian dan Satpol PP pun diterjunkan ke lokasi.

Tim Polrestabes Makassar dan tim Polsek Manggala diterjunkan ke lokasi, dipimpin langsung Kapolsek, Kompol H. Hasniati. 

Penjelasan Resmi Polisi

Dua kelompok warga di Jl Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, terlibat bentrok, Jumat (22/11/2019) sekitar 14.30 Wita.

Antara dua kelompok warga yang bertikai tersebut, saling serang menggunakan batu, kayu, dan busur (panah).

Menurut Kapolsek Manggala, Kompol Hj Hasniati, pertikaian antara dua kelompok warga ini terjadi karena lahan sepak bola.

"Ini soal lahan sepak bola, kelompok warga menolak pendudukan dari kelompok yang mengaku ahli waris," kata Hasniati.

Kapolsek Manggala, Kompol Hj. Hasniati saat diwawancarai di lokasi lahan yang diperebutkan
Kapolsek Manggala, Kompol Hj. Hasniati saat diwawancarai di lokasi lahan yang diperebutkan (darul/tribun-timur.com)

 Hindari Jl Antang Raya Makassar Macet Gara-gara Bentrokan Warga, Polisi dan Satpol PP Mengamankan

Dalam bentrokan ini, ada enam warga dari kedua kelompok jadi korban. Enam korban tersebut terkena panah.

Tapi, Hasniati enggan untuk menjelaskan hal itu. Alasannya agar tidak ada aksi atau bentrokan susulan.

"Kami tidak tahu persis berapa jumlahnya korban, tapi sikap saya tadi agar situasi ini segera kondusif dan aman," jelasnya.

Persoalan sengketa lahan lapangan sepak bola sampai berujung bentrok, karena dari warga menilai lahan itu fasilitas umum.

Sementara pihak ahli waris yang menjaga lapangan mengklain kalau lahan itu tidak bisa dipakai untuk umum.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved