Tribun Makassar
BRSAMPK Toddopuli Bahas Peningkatan Pelayanan Anak Perlindungan Khusus
Kepala BRSAMPK Toddopuli, Cristiana Yunus (55) mengatakan, dalam koordinasi dan evaluasi terkait memetakan program dan mensinergikan
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli di Makassar, akan meningkatkan kualitas pelayanan anak pada 2020 nanti.
Peningkatan kualitas pada pelanayan anak dalam perlindungan khusus, dibahas pada rapat pihak terkait di aula kantor BRSAMPK Jl Salodong, Kamis (21/11/2019) siang.
Kepala BRSAMPK Toddopuli, Cristiana Yunus (55) mengatakan, dalam koordinasi dan evaluasi terkait memetakan program dan mensinergikan antara instansi terkait.
"Jadi ini memetakan program di lembaga yang langsung dibawah pemerintahan dan non pemerintahan, seperti LSM atau NGO dan lainnya," kata Cristiana kepada tribun.
Salah satu program yang bakal dilakukan pada program kerja 2020 adalah, terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengasuh BRSAMPK ada di Makassar.
Kata Cristina Yunus, program ini didorong dan dibahas sebagai program pengasuh yang melayani anak ada peningkatannya dan betul-betul pelayanannya ramah anak.
"Jadi jika ada tindakan yang tidak ramah terhadap anak dalam perlindungan khusus ini akan ditingkatkan pelayanannya, hal ini agar anak merasa nyaman," jelas Cristiani.
Dalam rapat koordinasi ini, hadir berbagai institusi yang sepama ini bersentuhan dan berhadapan langsung dengan anak. Dari institusi pemerintah dan non pemerintah.
Instritusi dibawah pemerintah diantaranya, Dinas Soaial (Dinsos) Kota dan Kabupaten atau Provinsi, Pengadilan, Kejaksaan serta Kepolisian, dan forum-forum terkait Anak.
"Kita yang hadir dalam rapat ini dari Gowa dan Maros juga Makassar. Teman-teman NGO, forum-forum kesehatan anak, serta teman-teman dari media," lanjut Cristina.
Salah satu program yang dievaluasi pada rapat ini, ialah belum maksimal sinergitas antar lembaga untuk membangun suatu komunikasi dalam penangan rehab anak.
Hal tersebut dijelaskan Cristina, persoalan koordinasi antara lembaga terkait dalam merujuk. Ternyata masih ada mis antara lembaga sehingga tidak terkomunikasi.
"Iya, jadi memang masih ada teman-teman yang mis komunikasi saat merujuk anak. antara dinas dan lembaga terkait itu belum sinergi komunikasinya," ungkap Cristina.
Tercatat sepanjang tahun 2019, BRSAMPK Toddopuli menangani 738 kasus anak di Sulsel, Sultra, Sulut, Sulteng, Gorontalo, bahkan hingga Papua dan Papua Barat.
Untuk itu, melalui rapat koordinasi serta evaluasi ini, program kedepan pada 2020 nanti bisa berjalan dan bersinergi antara dinas ataupun lembaga terkait.
