Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun PSM

Tim PSM Putri Juru Kunci, 16 Laga Hanya Kumpulkan 10 Poin

Akibat kekalahan itu, PSM turun posisi. Dari 16 laga, PSM hanya mengumpulkan 10 poin. Dengan 3 kali menang, 1 kali seri, dan 12 kali kalah.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
Official PSM
Skuad PSM putri saat melakoni sesi latihan di Lapangan Telkom, Jl AP Pettarani, Makassar beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Putri PSM Makassar berada di posisi juru kunci.

Ini setelah laga terakhit menelan kekalahan pada seri keempat grup B Liga 1 Putri 2019.

Daeng Rosma dan kawan-kawan harus menerima kekalahan telak dari Arema FC dengan skor 3-0 di Stadion Gajayana Malang, Rabu (20/11/2019).

Akibat kekalahan itu, PSM turun posisi. Dari 16 laga, PSM hanya mengumpulkan 10 poin. Dengan 3 kali menang, 1 kali seri, dan 12 kali kalah.

Di laga lainnya, Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Bali United dengan skor 1-0.

Pemain PSM Putri Raih Gelar S2, Besok Diwisuda

Kemenangan tersebut membuat Persebaya naik satu strip ke posisi 4 dengan torehan 12 poin.

Persebaya masih memiliki satu laga melawan Persipura Jayapura pada Jumat (22/11/2019).

Manager PSM Putri, Marlina tidak ingin berkomentar banyak.

"Iya kita kalah. Tentunya ada evaluasi," ujar Lina sapaannya via pesan WhatsApp, Rabu (20/11/2019) malam.

Dua tim yang lolos dari grup B yakni Persipura dan Arema FC. Sementara dari Grup A Tira Persikabo dan Persib Bandung.

Laga semifinal akan digelar pada awal Desember mendatang.

Profil Magdalena Unyat, Penyerang PSM Putri dari Kaltara, Demi Sepak Bola Rela Jauh dari Orang Tua

Magdalena Unyat, menjadi salah satu dari beberapa pemain PSM Makassar putri yang berdomisili di luar Sulsel.

Karena cita-cita sebagai pesepak bola, ia harus rela jauh dari orang tua dan kerabat terdekat di usia 19 tahun.

Magda sapaan akrabnya merupakan gadis kelahiran Desa Gong Solok, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, 23 Maret 2000 silam.

Baca: Sebab Warga Pesta Saat Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara Ditangkap KPK, Perilaku Dia

Baca: Obat Asam Lambung Ranitidine Memicu Kanker, Inilah 5 Merek Obat Dilarang Dikonsumsi, Mulai Ditarik

Baca: Jelang Lawan Liverpool, Ini 5 Hal yang Harus Dibenahi Manchester United

Sejak mengeyam Sekolah Dasar (SD) kelas empat, ia telah memulai memainkan sih kulit bundar.

Posisinya sejak awal bermain bola sebagai gelandang.

Namun di PSM putri, ia bertindak sebagai penyerang sayap.

Penyerang sayap PSM Makassar putri, Magdalena Unyat saat berada di Kalimantan, dan diunggah di akun Instagram pribadinya, @magdalenauyat_ beberapa waktu lalu.
Penyerang sayap PSM Makassar putri, Magdalena Unyat saat berada di Kalimantan, dan diunggah di akun Instagram pribadinya, @magdalenauyat_ beberapa waktu lalu. (@magdalenauyat)

Selain bermain untuk PSM, ia juga terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Widya Gama Mahakam, Samarinda.

Sepak bola dan kuliah, menjadi rutinitasnya sehari-hari.

Akan tetapi, ia enggan patah semangat untuk berhenti apalagi sokongan keluarga terus mengalir kepadanya.

"Orang tua sangat mendukung sekali apalagi itu hobby saya. Orang tua cuman bilang, selagi ada tujuannya 
Silahkan ikut. Orang tua cuman bisa dukung dan bantu do'a," ucap Magda, Selasa (8/10/2019).

Dengan bermain di PSM putri, ia lantas harus jauh dari orang tua karena berpindah-pindah tempat.

Sebelum gabung di PSM putri, ia berada di Makassar untuk mengikuti seleksi pada akhir September dan melakoni latihan persiapan di Liga 1 putri.

Setelah itu, ia dan tim beserta official berangkat menuju Malang, Jawa Timur pada 4 Oktober dalam melakoni Series I grup B, Liga 1.

Baginya, rasa rindu jelas selalu ada dibenaknya selama jauh dari orang tua.

"Yang dirasakan cuman rindu dan pengen cepat ketemu (orang tua). Kalau
cuman relfon, gak puas rasanya. Rasanya pengen nangis menahan rindu," beber Magda.

Meski kerap diterpa rasa rindu, ia tetap konsisten mengejar angan-angan sejak SD yakni menjadi pesepak bola.

Apalagi, dalam menggeluti olah raga satu ini masih banyak hal yang belum ia capai.

"Karena saya juga pengen bermain di Timnas Indonesia putri. Cita-cita saya juga dari awal pengen main di Timnas," tegasnya.

PSM Sebagai Rumah Kedua

Magda sebenarnya belum pernah gabung di klub sepak bola melainkan hanya di tim futsa, Dewifortuna.

Namun sejak gabung PSM, kesan pertamanya adalah seeprti menemukan rumah kedua.

Sebab bersama PSM, kekeluargaan terjalin sangat erat karena tak ada yang dibedakan satu sama lain.

Apalagi, sejauh ini tim dinilainya sangat kompak sejak awal sampai saat ini.

"Luar bisa kompak. Dari pemain, pelatih, manager dan suporter. Saya bangga bisa bergabung di PSM. Saya bersyukur karena terpilih di PSM," beber gadis yang tak pilih-pilih menu makanan ini.

Oleh sebab itu, bersama PSM ia bertekat menjalani suka duka bersama tim namun tetap disiplin dalam latihan.

"Harapan saya ke depannya, semoga PSM tetap maju, tetap jaya, tetap kompak dan menjunjung tinggi sportifitas," pungkasnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyusuanto_21

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved