Cecep Reza Meninggal Dunia
Jadi Pemicu Penyakit Jantung Koroner Penyebab Kematian Cecep Reza, Begini Cara Rokok Rusak Jantung
Jadi Pemicu Penyakit Jantung Koroner Penyebab Kematian Cecep Reza, Begini Cara Rokok Rusak Jantung
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Sebelum meninggal dunia, Ade menegaskan kalau Cecep Reza tak ada perubahan fisik selama terkena penyakit jantung.
Diketahui, Cecep memang seorang perokok berat.
"Cuman memang dia (Cecep) ngerokoknya kuat banget," ujar Ade Firman Hakim
Nah, mungkinkah karena rokok Cecep Reza kemudian punya riwayat penyakit jantung hingga harus dipasang ring di organ tubuhnya? Berikut ulasan medisnya.
Begini Cara Kerja Rokok Merusak Jantung
Dikutip dari artikel di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Rokok Diam-diam Merusak Kesehatan Jantung Anda", Rokok sering diasosiasikan dengan kesehatan paru-paru.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh dr Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA, 35-40 persen kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan berhubungan dengan rokok.
Rokok bahkan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 25-30 persen pada perokok pasif.
“Menurut data pasien di RSAB Harapan Kita, faktor risiko pertama untuk penyakit kardiovaskular adalah merokok, yakni 46 persen,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers dan Webminar 2018 yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Rabu (5/6/2018).
Ketua SMF Prevensi dan Rehabilitasi RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita ini pun membeberkan cara rokok merusak kesehatan jantung.
Dia berkata bahwa rokok mengandung 7.000 senyawa kimia yang 699 di antaranya beracun dan 69 di antaranya merupakan zat karsiogenik.
Zat-zat beracun pada rokok dapat menumpuk lapisan lemak yang menyebabkan penyempitan dan kerusakan arteri koroner (aterosklerosis). Akibatnya, fungsi vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah pun menurun dan respons inflamasi meningkat.
Ketika dibakar, rokok juga menghasilkan karbon monoksida yang mengurangi jumlah oksigen yang terikat dalam darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan oksigen.
Lalu, rokok meningkatkan terjadinya thrombosis atau penggumpalan darah sehingga risiko serangan jantung meningkat.
Ade juga berkata bahwa produk tembakau lainnya, seperti cerutu, shisha, dan rokok elektronik, juga memiliki dampak kardiovaskular akut yang sama dengan rokok karena mengandung nikotin.