Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Subianto

Akhirnya Titiek Soeharto Tanggapi Prabowo Subianto Jadi Menhan Kabinet Jokowi di Tahun ke-11 Cerai

Akhirnya Titiek Soeharto tanggapi Prabowo Subianto jadi Menhan di Tahun ke-11 cerai. Apa kata putri Presiden RI ke-2, Soeharto itu soal jabatan kakak

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI TITIEK SOEHARTO
Menhan atau Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto mantan istrinya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Akhirnya Titiek Soeharto tanggapi Prabowo Subianto jadi Menhan Kabinet Jokowi di Tahun ke-11 cerai.

Apa kata putri Presiden RI ke-2, Soeharto itu soal jabatan kakak Hashim Djojohadikusumo?

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau akrab dipanggil Titiek Soeharto menyambut baik penunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra sebagai Menteri Pertahanan ( Menhan ) Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/11/2019), wanita yang juga pernah menjadi istri dari Prabowo itu berharap Prabowo dapat berguna bagi masyarakat Indonesia setelah menjadi Menhan.

"Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat semuanya," ujar Titiek Soeharto saat ditemui di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ), Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Titiek Soeharto sekaligus mantan istri Prabowo Subianto juga mengomentari bagaimana masyarakat bereaksi terhadap pengangkatan Prabowo menjadi Menhan.

Ia melihat ditunjukknya Prabowo Subianto sebagai Menhan mendapat respon dan reaksi yang positif dari publik.

"Kelihatannya sambutannya baik dari masyarakat dan mudah-mudahan bermanfaat," kata Titiek Soeharto yang cerai dengan Prabowo Subianto sejak tahun 1998.

Tommy Soeharto Respon Prabowo Subianto Jadi Pembantu Jokowi, Ada Mantan Istri Bos Partai Gerindra

Kakak Tommy Soeharto itu juga mengatakan dirinya menerima keputusan Jokowi yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menhan.

Ibunda Didit Hediprasetyo itu dulu juga pernah mendukung Prabowo Subianto mantan suaminya pada Pilpres 2019.

Meskipun saat ini Prabowo Subianti telah bergabung ke kubu pemerintah, Titiek Soeharto tidak lagi mementingkan masa lalu Prabowo Subianto yang pernah menjadi oposisi.

Ia menekankan walau Prabowo Subianto pernah jadi oposisi, Prabowo Subianto tetap berjuang demi Indonesia.

"Yang penting kita ketahui bahwa Pak Prabowo di manapun mau di 01 atau 02 yang penting Merah Putih," kata Titiek Soeharto.

"Jadi semua pengabdian untuk rakyat ya," tambahnya.

Sebagaimana yang telah diketahui, Jokowi menunjuk Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Penunjukan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Lalu pengumuman dilakukan saat 3 hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2019).

Gunakan Filosofi Kuno

Terkait dengan Prabowo Subianto menjabat Menhan, Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan ada dua filosofi kuno yang menjadi acuan dirinya.

Filosofi tersebut adalah filosofi dari Thucydides dan Vegetius Renatus

Dikutip Tribun Wow dari tayangan live kanal YouTube Kompas TV, Senin (11/11/2019), Prabowo Subianto menjelaskan kepada anggota Komisi I DPR RI bahwa 2 filosofi kuno tersebut adalah hal yang mendorong dirinya berpikir sebagai Menhan.

"Bapak dan Ibu-ibu sekalian yang mendorong pemikiran kami sebetulnya adalah berdasarkan dua filosofi kuno yang selalu saya gunakan sebagai pegangan," jelas Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto juga menganjurkan kepada seluruh elit bangsa untuk menjadikan dua filosofi tersebut sebagai pelajaran hidup.

"Dan sebagai pelajaran di mana-mana dan saya anjurkan kepada seluruh elit bangsa," kata Prabowo Subianto.

Pertama Prabowo mengutip sebuah perkataan dari Thucydides.

"The strong will do what they can, and the weak will suffer what they must," kata Prabowo.

Kemudian Prabowo Subianto mengartikan maksud dari perkataan Thucydides tersebut.

"Yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu berbuat, dan yang lemah akan menderita," kata Prabowo Subianto.

Berdasarkan pepatah tersebut, Prabowo Subianto menjelaskan sebagai Menteri Pertahanan dirinya punya tanggung jawab untuk memastikan bidang pertahanan keamanan di Indonesia selalu kuat.

"Karena itu kita yang bertanggung jawab di bidang pertahanan, keamanan, kita tidak boleh membiarkan Indonesia lemah," ujar Prabowo Subianto.

Capres pada Pilpres 2014 dan 2019 itu mengatakan, dengan biaya berapapun Indonesia harus kuat.

Jika tidak, keamanan Indonesia akan terancam oleh bangsa lain.

"Dengan biaya berapapun menurut saya Indonesia harus kuat, kalau tidak kita akan diinjak-injak oleh bangsa lain," kata Prabowo Subianto.

Lalu filosofi kedua, Prabowo Subianto mengutip seorang ahli sejarah dari Romawi.

"Juga pelajaran ribuan tahun dari seorang ahli sejarah Vegetius Renatus dari Romawi, mengatakan Si Vis Pacem Para Bellum," tutur Prabowo Subianto.

Kata tersebut kemudian dijelaskan oleh Prabowo Subianto yang memiliki arti, ketika seseorang menginginkan perdamaian maka dirinya harus pula bersiap untuk perang.

"Jika kau menghendaki damai bersiaplah untuk perang," tutur Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto kemudian mengatakan untuk seluruh komponen yang terlibat untuk membangun sistem pertahanan yang baik.

"Hendaknya kita mengajak seluruh komponen yang terlibat, untuk mari kita mulai meneruskan membangun sistem pertahanan yang baik dengan efisiensi anggaran dan efisiensi kerja," kata Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto memiliki pandangan ketika tidak ada perdamaian maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi juga tidak akan terwujud.

"Salah satu pandangan kita adalah, bahwa kalau tidak ada perdamaian tidak mungkin ada stabilitas, kalau tidak ada stabilitas tidak mungkin ada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," ujar Prabowo.

Kemudian Prabowo Subianto melanjutkan ketika tidak ada pembangunan ekonomi maka suatu negara tidak akan mencapai kemakmuran.

"Dan kalau tidak ada pembangunan ekonomi tidak mungkin ada kemakmuran," kata mantan Danjen Kopassus itu lebih lanjut.

Merujuk pepatah Si Vis Pacem Para Bellum, Prabowo menegaskan jika ingin perdamaian maka sebagai sebuah negara, Indonesia harus bersiap untuk berperang.

Prabowo menjelaskan cara mempersiapkannya dapat dilakukan melalui investasi pertahanan.

"Karena itu kita lihat dalam lingkaran yang berat ini untuk mencapai stabilitas kita harus melakukan suatu investasi pertahanan," kata Prabowo Subianto.(*)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved