Unhas
Unhas-Bukhara State University Uzbekistan Jalin Kerjasama Pertukaran Dosen dan Mahasiswa
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan MoU oleh kedua belah pihak saat rombongan Unhas berkunjung ke Bukhara State University Uzbekistan, Senin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Universitas Hasanuddin menyepakati kerjasama pertukaran dosen dan mahasiswa dengan Bukhara State University Uzbekistan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan MoU oleh kedua belah pihak saat rombongan Unhas berkunjung ke Bukhara State University Uzbekistan, Senin (18/11/2019).
Sebelumnya melanjutkan rangkaian kunjungan ke Uzbekistan, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, bersama beberapa pimpinan fakultas, dan Rektor Unhas 2006-2014, Prof Idrus Paturusi melaksanakan pertemuan dengan Bukhara State University (BSU), Uzbekistan.
Pertemuan berlangsung Senin (18/11/2019) pagi waktu Bukhara, Unhas diterima secara resmi oleh Rektor BSU, Prof Obidjon Khamidov, Dekan dan beberapa Profesor serta staf BSU.
BSU merupakan salah satu universitas di kota Bukhara, dimana kota ini sering disebut sebagai “the oriental paris” atau “age mate of rome”.
Universitas ini lahir berdasarkan instruksi Presiden Uzbekistan 15 Maret 1992, dulunya bernama Bukhara Pedagogical Institute (BPI) sebagai universitas negeri yang didirikan tahun 1930.
BSU dalam Bahasa Uzbek disebut Buxoro Davlat Universiteti, memiliki lebih dari 6500an pelajar dengan tenaga pengajar sekitar 400 orang dan membina 12 fakultas.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unhas dan BSU dilangsungkan di Main Campus BSU di Kota Bukhara.
Acara diawali dengan pengenalan singkat masing-masing universitas.
Selanjutnya Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Prof Obidjon Khamidov menandatangani nota kesepahaman.
Pada kesempatan itu pula dilakukan diskusi tentang detail rencana kerjasama tersebut dan diakhiri dengan pertukaran cinderamata.
Acara selain itu, pihak BSU menyampaikan beberapa fasilitas dan capaian universitas ini sejak berdiri hampir 90 tahun lalu khususnya di bidang pedagogik.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Unhas mengembangkan jejaring internasional dan lintas koneksi antar ilmuwan dua negara, tidak semata dua universitas saja.
“Sebagai dua negara dengan kekayaan sumber daya yang besar tentunya dengan adanya kolaborasi ini akan sangat berguna meningkatkan produktifitas universitas dan negara,” terang Prof Dwia.
Kerjasama yang akan dilakukan terkait dengan pendidikan dan kegiatan akademik.