Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Kabupaten Soppeng

Kabupaten Soppeng adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR
Kawasan Cagar Budaya Jera Lompoe (makam raja-raja) yang terekam menggunakan kamera drone di Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata yang terletak 2 km dari kota Watansoppeng, kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Kamis (14/4/2016) 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Kabupaten Soppeng adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.

Ibu kota kabupaten ini terletak di Watansoppeng.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.500,00 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 223.826 jiwa (2010).

Asal Usul Nama Soppeng

Dilansir dari soppengkab.go.id, asal mula nama Soppeng sampai saat ini para pakar dan budayawan belum ada kesepakatan.

Bahkan dalam sastra Bugis tertua I LA GALIGO telah tertulis nama Kerajaan Soppeng yang berbunyi: “ IYYANAE SURE PUADA ADAENGNGI TANAE RI SOPPENG, NAWALAINNA SEWO-GATTARRENG, NONI MABBANUA TAUWE RI SOPPENG, NAIYYA TAU SEWOE IYANARO RI YASENG TAU SOPPENG RIAJA, IYYA TAU GATTARENGNGE IYANARO RIASENG TAU SOPPENG RILAU”.

Berdasarkan naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari dua tempat yaitu sewo dan Gattareng.

Kisah Pengangkatan Datu Pertama di Kerjaan Soppeng

Di dalam lontara tertulis bahwa jauh sebelum terbentuknya Kerajaan Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur jalannya pemerintahan yang berdasarkan kesepakatan 60 Pemuka Masyarakat.

Hal ini dilihat dari jumlah Arung, Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara yang mempunyai daerah kekuasaan sendiri yang dikoordini olih LILI-LILI.

Namun suatu waktu terjadi suatu musim kemarau disana sini timbul huru-hara, kekacauan sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-mana.

Olehnya itu 60 Pemuka Masyarakat bersepakat untuk mengangkat seorang junjungan yang dapat mengatasi semua masalah tersebut.

Tampil Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri 30 orang matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang Matoa dari Soppeng Rilau.

Sementara musyawarah berlangsung, seekor burung kakak tua terbang mengganggu diantara para hadirin dan Arung Bila memerintahkan untuk menghalau burung tersebut dan mengikuti kemana mereka terbang.

Burung Kakak Tua tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah ditemukan seorang berpakaian indah sementara duduk diatas batu, yang bergelar Manurungnge Ri Sekkanyili atau LATEMMAMALA sebagai pemimpin yang diikuti dengan IKRAR.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mencari Jejak Hominins Sulawesi

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved