Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PAD Palopo dari Sektor Pajak Meningkat, Segini Jumlahnya

Itu setelah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) telah memberlakukan pajak online di sejumlah titik.

Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Sudirman
Hamdan soeharto
Pembahasan anggaran 2020 di ruang komisi II DPRD Palopo, Sabtu (16/11/2019) sore 

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo dari sektor pajak terus meningkat .

Itu setelah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) telah memberlakukan pajak online di sejumlah titik.

Sistem itu dipasang dilokasi wajib pungut seperti hotel, restoran, cafe, rumah makan, warkop dan lainnya.

Suyuti Yusuf Gantikan Asir Mangopo sebagai Kadis Dukcapil Palopo

BPJS Ketenagakerjaan Palopo Kerja Sama dengan Rumah Sakit Inco, Ini Manfaatnya

Secara otomatis pajak yang dibayar konsumen bisa dipantau Bapenda, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setiap saat.

Saat menghadiri pembahasan anggaran di ruang komisi II DPRD Palopo, Kepala Bapenda Abdul Waris, bersyukur atas hasil tersebut.

“Alhamdulillah, progres pajak online ini terus meningkat,” katanya, Sabtu (16/11/2019) sore.

Abdul Waris menjelaskan, saat ini sudah tercatat ada 128 lokasi wajib pungut yang menerapkan pajak online.

Pihaknya menargetkan tahun ini bisa terpasang dii 200 titik.

“Sebelum pajak online diberlakukan, PAD dari sektor nilainya sangat sedikit. Saya contohkan warung Sidomampir. Sebelum gunakan pajak online, setorannya hanya 1 juta perbulan, sekarang 6 jutaan. Begitupun dengan yang lainnya,” beber Abdul Waris.

“Di bulan Oktober kemarin, dari 128 wajib pungut yang menerapkan pajak online, kita menerima PAD sekitar Rp 500 juta,” tambahnya.

 Suyuti Yusuf Gantikan Asir Mangopo sebagai Kadis Dukcapil Palopo

 BPJS Ketenagakerjaan Palopo Kerja Sama dengan Rumah Sakit Inco, Ini Manfaatnya

Meski demikian, Bapenda mengakui masih ada saja celah wajib pungut untuk tidak menggunakan pajak online meski sudah terpasang.

“Ada yang masih ‘bandel’ sengaja tidak pakai. Ada juga yang tidak tahu gunakan, tapi kita akan terus lakukan pendampingan,” jelasnya.

Semakin banyaknya alat yang terpasang ini membuat pihaknya juga kewalahan.

Itu karena staf yang bertugas terbatas, sementara koordinasi dan tugas pengawasan di lapangan semakin bertambah.

“Kalau sebelumnya, satu titik ada staf yang tongkrongi. Kalau sekarang, satu staf bisa 3 sampai 4 yang mereka pantau,” tandasnya.

Laporan Wartawan TribunPalopo.Com, @hamdansoeharto_

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved