4 Fakta Arie Gumilar yang Diduga Tolak Basuki Tjahaja Purnama Ahok Jadi Bos Pertamina, Lihat IG-nya
Empat fakta terkait Arie Gumilar yang diduga tolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi bos Pertamina, lihat akun Instagram atau IG-nya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Empat fakta terkait Arie Gumilar yang diduga tolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi bos Pertamina, lihat akun Instagram atau IG-nya.
Sosok Arie Gumilar sedang jadi sorotan setelah dia menolak dan menentang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP menduduki kursi pimpinan BUMN, terkhusus di PT Pertamina (Persero).
Penolakan itu disampaikan Arie Gumilar setelah Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri BUMN, Erick Thohir memberi sinyal jika Ahok berpeluang menjabat Komisaris Utama atau Direktur Utama Pertamina menggantikan Nicke Widyawati.
Arie Gumilar bahkan membuat meme penolakan Ahok masuk ke BUMN bidang energi.
Isi meme tersebut:
1. Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapapun yang suka bikin rusuh.
2. Memilih figur tukang gaduh, bersiaplah Pertamina segera runtuh.
3. Berkali-kali ganti direksi kami tak peduli, tapi kedatangan biang kekacauan jadi musuh kami.
4. Pertaminan menjulan, rakyat senang, pemberang datang, kita perang.
5. Pertaminan bukan sarang koruptor, bukan juga tempat orang tak terpuji dan mulut kotor!.
Lalu, siapa sosok Arie Gumilar yang tak setuju dengan pilihan Presiden RI dan Menteri BUMN?
Berikut 4 fakta terkait.
1. Bos di serikat karyawan Pertamina
Sosok Arie Gumilar merupakan Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu ( FSPPB ).
2. Senior engineer Pertamina
Sebuah akun LinkedIn bernama Arie Gumilar memuat posisi si pemilik akun, yakni senior engineer PT Pertamina (Persero).
3. Akun Instagram
Arie Gumilar mengelola dan memilliki akun Instagram bernama @ariegoem.
Berbagai dokumentasi aktivisitas pribadinya dan organisasi di-posting melalui akun itu.
Melalui akun itu, dia juga mem-posting meme penolakan Ahok menjadi bos di Pertamina.
"Spanduk penolakan FSPPB."
"Tukang bikin rusuh, bikin gaduh, pemberang, biang kekacauan, koruptor dan bermulut kotor tidak diterima di PERTAMINA."
Demikian caption posting-an meme di atas.
Posting-an tersebut memunculkan pro dan kontra warganet.
4. Ikut 'Aksi 212'
Jejak digital menunjukkan jika Arie Gumilar pernah ikut dalam unjuk rasa bertajuk Aksi 212 pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
Pada saat itu, massa menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama segera dipenjara.
Arie Gumilar mem-posting fotonya melalui akunnya di Instagram, saat ikut Aksi 212.
Pada tahun 2018 lalu, dia juga ikut Reuni Aksi 212.
Terkait dengan kabar menolak Ahok menduduki posisi strategis di Pertamina, saat ini, Tribun-Timur.com masih berusaha mendapatkan konfimasi dari Arie Gumilar melalui jaringan Tribunnews.com.
Selain itu, Tribun-Timur.com juga masih berusaha mendapatkan konfimasi terkait dengan hubungan dia dengan Aksi 212.
Jokowi: Kita Tahu Kinerjanya Ahok
Sebelumnya, disalin dari Kompas.com, Presiden RI, Joko Widodo membenarkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sedang menjalani proses untuk menjadi pemimpin di salah satu BUMN.
"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Kabar yang beredar, Ahok akan ditempatkan di PT Pertamina (Persero).
Saat ditanya apakah Presiden Jokowi yang merekomendasikan Ahok untuk menjadi salah satu bos di BUMN, ia tidak menjawabnya.
Jokowi hanya mengulangi pernyataannya kembali bahwa Ahok sekaligus suami Puput Nastiti Devi tetap harus mengikuti seleksi.
"Ini kan masih proses seleksi," ujar Jokowi.
Wartawan juga bertanya mengenai peluang mantan suami Veronica Tan itu lolos seleksi.
Presiden menjawab, sebagai mantan rekan kerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jokowi tahu betul bagaimana kinerja Basuki Tjahaja Purnama.
Meski demikian, Jokowi mengaku tidak mengetahui di BUMN mana Ahok akan ditempatkan.
Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.

Jokowi dan Ahok diketahui pernah berduet menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya Jokowi terpilih sebagai Presiden RI.
Ketika ditanya kembali mengenai jabatan yang akan diberikan ke Ahok, Jokowi membenarkan bahwa ada dua jabatan yang kemungkinan diberikan, yakni komisaris atau bagian dari direksi.
"Bisa dua-duanya, tapi pakai proses seleksi dan masih dalam proses," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Ahok sekaligus alumnus Jurusan Teknik Geologi oada Fakultas Teknik Universitas Trisakti mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar dia sebagaimana dikutip dari Antara.
Kendati demikian, Ahok belum dapat mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Tapi, kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," kata Ahok menjelaskan.(*)