Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Antre SPBU Bikin Macet

Puluhan Truk Masih Antre Solar di SPBU Pertamina Pangkajene, Ini Kata Pimpinan SPBU

Puluhan Truk Masih Antre Solar di SPBU Pertamina Pangkajene, Ini Kata Pimpinan SPBU

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUNJIYAH DIRGA GHAZALI
Sejumlah truk nampak terlihat masih antre menunggu solar di SPBU Pertamina Pangkajene, Jl Poros Sultan Hasanuddin, Kecamatan Pangkajene, Jumat (15/11/2019) siang. 

Puluhan Truk Masih Antre Solar di SPBU Pertamina Pangkajene, Ini Kata Pimpinan SPBU

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE-- Sejumlah truk nampak terlihat masih antre menunggu solar di SPBU Pertamina Pangkajene, Jl Poros Sultan Hasanuddin, Kecamatan Pangkajene, Jumat (15/11/2019) siang.

Pantauan TribunPangkep.com, truk terparkir rapi berjejer hingga 500 meter di badan jalan tepatnya di Jl Poros Sultan Hasanuddin Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Ada juga truk yang mengantre disamping Kantor Pengadilan Negeri Pangkajene.

Antrean di SPBU Bikin Macet dan Penjelasan Resmi Pertamina Stok Masih Ada Kok!

Truk Antri Solar di SPBU, Pertamina MOR VII Sulawesi Minta Warga Tak Panik

Kondisi ini sudah sebulan terjadi dan dampaknya puluhan pengemudi truk rela menunggu solar hingga dini hari.

Kepada Tribun Timur, Pimpinan SPBU Pangkajene, M Risal mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa selain membatasi jumlah solar sesuai aturan.

Dia mengaku jatah kuota solar untuk SPBU Pangkajene memang sudah berkurang sejak sebulan lalu.

"Kondisi kuota biosolar jenis bahan tertentu itu over kuota dan overnya hingga 17 persen saat ini," ujar M Risal.

Risal menambahkan jatah di SPBU itu selama sebulan ini tidak sama dengan jatah beberapa bulan lalu.

Menurut Risal, beberapa bulan lalu setiap SPBU di Pangkep khususnya SPBU Pangkajene mendapat jatah 16 ton perhari.

"Dulu kita tidak dibatasi, berapa kebutuhan segitu yang di drop ke penerima, tapi sekarang tiap hari truk hanya dijatah 8 kl saja," ungkapnya.

Dia menduga peralihan dari tahun 2018 ke tahun 2019 itu sudah pengurangan kuota dan dampaknya pada jenis bahan bakar tertentu seperti solar ini.

Meski kuota berkurang dan dibatasi, para supir truk tidak dapat berbuat apa-apa selain menunggu.

"Mereka sampai larut malam rela menunggu. Biar mereka di Maros, Barru hingga ke daerah bawah itu kondisinya saat ini tetap sama karena sudah over kuota," jelasnya.

Salah seorang pengemudi truk, Muhammad Yusuf yang mengangkut bahan campuran semen mengaku hanya bisa pasrah menunggu solar datang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved