VIDEO: Begini Kondisi Gubuk Reot Milik Nenek Isa di Maros, Dinding Seng dan Spanduk Bekas
VIDEO: Begini Kondisi Gubuk Reot Milik Nenek Isa di Maros, Dinding Seng dan Spanduk Bekas
Penulis: Amiruddin | Editor: Suryana Anas
Di gubuk tua miliknya, Nenek Isa mengaku tak memiliki gas elpiji untuk dipakai memasak.
Selain tak punya uang, ia juga takut menggunakan elpiji.
"Lebih baik saya pakai kayu bakar. Tak perlu biaya, dan gampang diperoleh nak," tuturnya.
Sebelum menetap di Maros, Nenek Isa mengaku tinggal di Daya, Kota Makassar.
Saat itu, ia ikut bersama suaminya, Mamma'.
Pernikahannya dengan Mamma' sempat dikaruniai buah hati.
Tetapi, anaknya yang diperkirakan baru berusia empat tahun, dipanggil Tuhan Yang Maha Esa.
Ia meninggal dunia gegara penyakit cacar yang dideritanya.
Sekitar delapan tahun yang lalu, Nenek Isa juga dipisahkan oleh maut dengan suaminya.
"Suami saya meninggal dunia delapan tahun lalu. Sejak saat itu, saya berusaha bertahan hidup dengan menjual sirih di Pasar Daya," tuturnya.
Tetapi, Nenek Isa tak bertahan lama sebagai penjual sirih di Pasar Daya.
Nenek Isa memutuskan pulang ke kampung halamannya di Maros, seiring dengan usianya yang semakin uzur.
Nenek Isa mengaku, sempat tinggal di rumah kerabatnya. Namun itu tak bertahan lama.
"Lebih baik tinggal di tempat sendiri, tidak menyusahkan keluarga, meskipun kondisinya begini," tambahnya.
Saat hujan, kata dia, di rumahnya tersebut terkadang terkena hujan.