Ini 5 Inovasi Luwu Utara Masuk Top 50 KIPP Sulsel
Inovasi itu adalah Sipena dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Smart BUMDes (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa)
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Lima inovasi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, lolos dalam top 50 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Sulawesi Selatan.
Inovasi itu adalah Sipena dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Smart BUMDes (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Gis for e-Control (Dinas Lingkungan Hidup), Kampung Penyelamat Jiwa (Dinas Kesehatan), dan Penjaga Jumpa Berlian (Sukamaju Selatan).
"Lima inovasi ini masuk tahap presentasi dan wawancara menuju Top 30 KIPP Sulsel," kata Kabag Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur, Muhammad Hadi saat rapat persiapan di Warkop Indah, Jl Simpurusiang, Masamba, Rabu (13/11/2019).
• LO Festival Maradika Mamuju 2019 Dibekali Pemahaman Tentang Budaya dan Etika
• Akademisi Apresiasi Ketegasan Mentan Tolak Alih Fungsi Lahan Pertanian
• Gubernur Sulsel Juga Ikut Rakornas Bareng Presiden RI Jokowi
Hadi berharap, inovator mempersiapkan diri dengan baik mengingat waktu sisa beberapa hari.
"Sesuai jadwal yang kami terima, Luwu Utara tampil di hari Jumat (15 November). Tempatnya di Hotel Grand Imawan, Makassar," jelas Hadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bambang Irawan saat memimpin rapat meminta seluruh inovator memerhatikan faktor teknis ketika presentasi dan wawancara.
"Saya menyarankan saat inovator melakukan presentasi, kuasai materinya, jangan terlalu fokus pada slide tayangan, tapi pahami materi dan jelaskan secara lugas. Waktu presentasi hanya tujuh menit, panelis disiplin terhadap waktu yang diberikan," kata Bambang.
Secara garis besar, ada tiga hal teknis penilaian dalam tahapan presentasi dan wawancara.
Pertama komponen dan unsur penilaian, dimana penguasaan materi dan substansi materi mutlak diberikan penilaian dengan bobot nilai 30 persen presentasi dan 70 persen wawancara.
Kedua alokasi waktu presentasi 7 menit, video 3 menit, dan tanya jawab dengan panelis 20 menit.
Ketiga, konten video. Video harus memiliki narasi, menggambarkan keberlanjutan inovasi serta testimoni penerima manfaat dan pemangku kepentingan.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: