Isi Surat Mahasiswa Makassar di Malaysia ke Ayahnya di Hari Ayah Nasional, Ungkap Pesan Sejak Kecil
Seorang mahasiswa asal Makassar, Muhammad Emir Yassiturusi Lawata (18) menulis surat untuk ayahnya tercinta, Zakir Sabara H Wata
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang mahasiswa asal Makassar, Muhammad Emir Yassiturusi Lawata (18) menulis surat untuk ayahnya tercinta, Zakir Sabara H Wata pada Hari Ayah Nasional, 12 November 2019.
Surat tersebut ditulis di Malaysia dan dikirimkan kepada sang ayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
Saat ini, Muhammad Emir Yassiturusi Lawata sedang menempuh pendidikan semester awal pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakulti Ekonomi dan Pengurusan, University Kebangsaan Malaysia ( Universitas Kebangsaan Malaysia atau UKM ).
Dalam suratnya, Muhammad Emir Yassiturusi Lawata sekaligus sulung dari 3 bersaudara, putra pasangan Zakir Sabara H Wata dan Purnamasari Hanafie mengatakan, ayahnya tak sekadar ayah dari 2 putra dan 1 putri.
Ayahnya adalah sosok ayah dari banyak anak yang punya mimpi besar.
Mengapa dia menyebut ayahnya sebagai ayah dari banyak anak?
Kata Muhammad Emir Yassiturusi Lawata dalam suratnya, ayahnya sangat menyayangi setiap anak yang ditemuinya.
Rasa kasih sayang ayahnya kepada anak-anak lainnya seperti rasa kasih sayang kepada anak kandung sendiri.
"Bapak selalu berpesan kalau “di dunia ini tidak ada yang boleh di sombongkan, kita ini nak bukan siapa-siapa biarkan orang lain kenal kita karena kebaikanta” itu yang selalu terdengar di telingaku sejak aku kecil," demikian ditulis Muhammad Emir Yassiturusi Lawata dalam penggalan suratnya.
• TRIBUNWIKI: Profil Dekan FTI UMI Zakir Sabara H Wata, dari Akun Medsos hingga Prestasi
Alumnus SMA Negeri 17 Makassar itu menyebut ayahnya sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ) sebagai sosok ayah luar biasa.
Mengapa?
Selengkapnya, berikut isi surat Muhammad Emir Yassiturusi Lawata dari Negeri Jiran ke Tanah Air.
"Hari akhirnya datang lagi, entah mengapa hari ini menurutku adalah hari yang luar biasa bagi orang yang tidak biasa. Beberapa tahun belakangan ini aku merasakan bahwa Bapakku adalah bukan Bapak dari 3 orang anak saja, tapi ia adalah Bapak dari banyak anak dengan mimpi yang besar. Tidak hanya 3 orang anak mungkin 10,100,1000, ataupun lebih dari itu. aku melihat bapak seperti menyayangi semua anak-anak yang di temuinya dan bahkan kadang lebih dari pada anaknya sendiri."
"Menurut orang awam hari ini adalah hari yang biasa menurutnya, tapi bagiku ini adalah hari yang sangat luar biasa. kesibukan yang ayahku perlihatkan selama ini memberikan aku,diva, dan fuja sebuah pelajaran bahwa berbuat baik kepada orang adalah hal yang paling penting."
"Bapak selalu berpesan kalau “di dunia ini tidak ada yang boleh di sombongkan, kita ini nak bukan siapa-siapa biarkan orang lain kenal kita karena kebaikanta” itu yang selalu terdengar di telingaku sejak aku kecil."
"Maka di hari ini aku mewakili semua anak anak bapak yang ada Rumah,Kantor,Anak korban Palu, dan semua anak-anak yang sudah engkau besarkan dengan mendidik dengan caramu, kami mengucapkan selamat hari ayah kepada ayah yang luar biasa."
"Malaysia, 12 November 2019."
"Anakmu, Muhammad Emir Yassiturusi Lawata."(*)