Ditemukan Tisu Magic di Rumah Kos, ini Kekejaman Lain Bu Guru Novi Saat Ajak Siswinya Hubungan Badan
Ditemukan Tisu Magic di Rumah Kos, ini Kekejaman Lain Bu Guru Novi Saat Ajak Siswinya Hubungan Badan
Ditemukan Tisu Magic di Rumah Kos, ini Kekejaman Lain Bu Guru Novi Darmaningsih Saat Ajak Siswinya Berhubungan Badan Selingkuhan
TRIBUN-TIMUR.COM - Kekejaman lain Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29), bu guru yang ajak siswinya berhubungan badan bertiga pacarnya terungkap.
Bu guru Novi ternyata berperan besar menjerumuskan korban hingga akhirnya disetubuhi sang pacar, Anak Agung Putu Wartayasa (36).
Hal ini terungkap dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang digelar di kos-kosan Wartayasa yang terletak di Jalan Sahadewa, Singaraja.
Hasilnya, diketahui kos itu hanya disewa oleh Wartayasa untuk bertemu dengan Darmaningsih yang merupakan kekasih gelapnya.
Dari hasil olah TKP ini juga diketahui, saat hendak melakukan hubungan badan, korban V sempat menolak dan mendorong tersangka Wartayasa.
Namun saat itu tangan korban ditarik dan dipegang oleh Darmaningsih yang tak lain adalah gurunya sendiri.
Ini yang memudahkan Wartayasa untuk melucuti pakaian korban.
"Tersangka Wartayasa dan tersangka Darmaningsih ini merupakan pasangan selingkuh.
Yang laki-laki sudah memiliki keluarga, sementara yang perempuan merupakan janda.
Makanya yang laki-laki menyiapkan kos untuk tempat mereka bertemu," ujar Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto, Minggu (10/11/2019).
Tim Labforensik Polda Bali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus threesome, di rumah kost jalan Sahadewa, Singaraja, Buleleng, Bali pada Senin (11/11/2019).
Olah TKP ini juga dihadiri oleh kedua pelaku, Anak Agung Putu Wartayasa (36) dan Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29).
Dari pantauan, keduanya tampak tertunduk malu saat digiring dari mobil tahanan, masuk ke dalam rumah kos tersebut.
Proses olah TKP dilakukan selama setengah jam.
Di dalam kamar nomor 5, berukuran sekitar 3x3 meter itu tampak berantakan.
Terlihat juga beberapa bungkus tisu basah, tisu magic serta kondom yang belum terpakai.
Pada bagian kamar mandi, polisi menemukan tisu bekas dipakai.
Tisu itu kemudian diamankan sebagai barang bukti.
Kemudian, Tim Labfor juga mengambil seprai yang diduga berisi bercak sperma.
Setelah melakukan olah TKP, kedua pelaku langsung digiring masuk ke mobil tahanan, dan dikembalikan ke sel tahanan Mapolres Buleleng.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya mengatakan, olah TKP ini dilakukan untuk mencari bukti-bukti pendukung lainnya.
"Yang diambil seprai yang diduga ada sperma, serta tisu bekas dipakai yang kami temuka di dalam kamar mandi.
Nanti akan dicek apakah ada sperma di tisu itu.
Ada alat-alat kontrasepsi juga, namun masih utuh jadi tidak disita.
Pengakuan tersangka tidak menggunakan kondom saat melakukan persetubuhan," ucapnya.
Sementara salah satu penghuni kos mengaku tidak pernah bertemu dengan kedua pelaku.
"Pintunya selalu tertutup saya tidak pernah melihat mereka," ucap wanita yang namanya enggan disebutkan itu.
Hasil Visum Korban

Sementara itu, hasil visum terhadap V, siswi SMK yang menjadi korban rtelah diterima aparat Satuan Reskrim Polres Buleleng.
Dari hasil pemeriksaan, pihak medis menemukan adanya luka robek pada kelamin korban.
Dengan hasil ini, ia akan menjerat Anak Agung Putu Wartayasa (36) dengan pasal 82 ayat (1) dan (2) dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.
"Hasil visum itu telah diterima sejak Jumat sore," ujar AKP Vicky Tri Haryanto.
Sementara untuk Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29) dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 82 ayat (1), (2) dan (3) Jo pasal 81 ayat (1) dan (2) dengan ancaman 15 tahun penjara ditambah sepertiga dari hukuman, mengingat yang bersangkutan merupakan seorang tenaga pendidik.
Dikecam DPRD Buleleng
Kasus ini mendapat kecaman dari Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Luh Hesti Ratnasari.
Pasalnya Darmaningsih yang merupakan seorang tenaga pendidik, nekat mengajak anak didiknya untuk melakukan perbuatan tersebut.
Atas peristiwa ini, ia mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Pelaku perempuan terlalu cinta sehingga mau saja menuruti apa kemauan yang laki-laki.
Yang laki-laki ini juga saya rasa ada kelainan seks. Kasus ini menjadi pelajaran pahit buat kita," tutur dia.

Seperti diketahui sebelumnya, Buleleng kembali dihebohkan dengan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur.
Seorang pegawai kontrak di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Buleleng bernama Anak Agung Putu Wartayasa (36) bersama selingkuhannya yang merupakan seorang guru honorer di salah satu SMK Buleleng bernama Ni made Sri Novi Darmaningsih (29) pun diciduk polisi.
Ini lantaran keduanya mengajak salah seorang siswi di SMK tempat Darmaningsih bekerja, untuk threesome (melakukan hubungan seks bertiga).
Siswi tersebut berinisial V (16).
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto ditemui Kamis (7/11/2019) sore mengatakan, kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur ini terjadi pada 26 Oktober lalu, dan baru dilaporkan oleh orang tua V pada Rabu (6/11/2019).
Berangkat dari laporan itu, polisi pun langsung menciduk Wartayasa di kediamannya yang terletak di Jalan Kutilang, Singaraja.
Disusul dengan penangkapan terhadap Darmaningsih, warga asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kata AKP Vicky, korban V mulanya diminta oleh pelaku Darmaningsih untuk menemani dirinya pergi ke rumah indekos milik Wartayasa yang terletak di Jalan Sahadewa, Singaraja.
Di indekos itu, Wartayasa yang merupakan pegawai kontrak di BKPSDM nyatanya telah menunggu.
Setibanya di indekos, kedua pasangan ini mulai melakukan perbuatan tak senonoh di hadapan V.
Hingga akhirnya V dipaksa untuk ikut bergabung melakukan hubungan seksual.
"Pelaku laki-laki (Wartayasa) yang meminta kepada pelaku perempuan (Darmaningsih) untuk dicarikan perempuan yang mau diajak berhubungan seks bertiga.
Kemudian pelaku perempuan menyanggupi dan dicarikan salah satu siswa di sekolah yang dia ajar," jelasnya.
Akibat perbuatannya, untuk tersangka Darmangingsih dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) Jo pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Sedangkan untuk pelaku Wartayasa disangka telah melakukan tindak pidana Persetubuhan sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 ayat (1), (2) UU Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara, serta denda paling banyak Rp 5 Miliar.
Siasat Licik Bu Guru Novi
Siasat licik bu guru Novi saat merayu siswinya untuk diajak hubungan badan bertiga dengan pacarnya terbongkar.
Sebelum mendapat seorang korban yang akhirnya melaporkan dia dan pacarnya, Anak Agung Putu Wartayasa (36) ke polisi, bu guru Novi menyasar sejumlah siswa.
Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto.
Vicky membeber awalnya, Wartayasa menginginkan hubungan seks bertiga seperti yang dilihat dalam video panas yang ditontonnya.
Ia lantas membujuk bu guru Novi untuk mencarikan satu orang untuk melakukan aksi bejatnya.
Pelaku wanita menyanggupi permintaan pelaku pria dan mencarikan satu siswi di sekolah tempat ia mengajar.
Awalnya pelaku wanita sudah beberapa kali membujuk siswi lainnya melalui pesan singkat di whatsApp, tetapi mereka tidak mengiyakan ajakan pelaku wanita.
Siswi yang menjadi korbannya berhasil dibujuk dengan diiming-imingi jalan-jalan, baju dan pulsa.
"Mau ikut Ibu jalan-jalan," tutur SN pelaku wanita dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Jumat (8/11/2019).
Korban kemudian mengiyakan ajakan SN.
"Saya belum menjanjikan sesuatu dia mau ikut keluar terus ketemu lah saya tanggal 26 Oktober 2019 di depan Gor di Udayana, saya ajak ke kos cowok saya," jelas SN.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Hasil Visum Ungkap Siswi di Buleleng Dipaksa Bu Guru Berbuat Tak Senonoh Bareng Pacarnya