Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uniknya Perayaan Maulid di Majene, Ada Acara Pencucian Benda Pusakanya

Hadir pada peringatan maulid Ketua DPRD Hj St Suraidah Suhardi, Kanwil Kemenag Sulbar Dr Muflih B Fattah, dan Bupati Majene H Fahmi Massiara

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Nurhadi / Tribun Timur
Pernak pernik Tiriq pada perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di halaman Masjid Kuno Syech Abdul Mannan di Salabose Majene Sulbar(nurhadi/tribun) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM), menghadiri perayaan maulid di Masjid Syech Abdul Mannan, Lingkungan Salabose, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Sabtu (9/11/2019).

Peringatan Maulid kali ini mengangkat tema "Mattattangai Pammasena Allah ta'alah di Salabose Ma'ola Allo Adzianganna Nabitta Muhammad SAW. (Menunggu Rahmat Allah S.W.T di Salabose, melalui Maulid Nabi Besar Muhammad SAW).

Hadir pada peringatan maulid Ketua DPRD Hj St Suraidah Suhardi, Kanwil Kemenag Sulbar Dr Muflih B Fattah, dan Bupati Majene H Fahmi Massiara bersama Wakilnya Lukman.

Hadir juga sejumlah pimpinan Forkopimda, diantaranya Danlanal Mamuju Letkol Marinir Laode Jimmy Herisal R, Kapolres Majene AKBPP Banuaji, Kepala Divisi Pemasyarakat Kemenkumham Sulbar Elly Yuzar, dan sejumlah pimpinan OPD.

Maulid di Salabose Majene memang selalu berlangsung meriah setiap tahun.

Pejabat pemerintah dan masyarakat dari berbagai daerah berkumpul disini untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah.

Menarik dari peringatan Maulid Nabi di Salabose Majene karena tak seperti perayaan maulid umumnya di masjid-masjid.

Perayaan Maulid di Salabose yaitu, adanya tradisi antusias masyarakat menyediakan Tiriq (tempat penancapan telur) khas Mandar yang menjulang tinggi ke langit.

Tiriq tersebut dihiasi dengan kertas minyak berwarna-warni agar kelihatan indah.

Bahkan beberapa Tiriq dibentuk dengan menyerupai kapal nelayan dan lemari, yang diisi dengan berbagai jenis makanan dan buah.

Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di lingkungan Salabose ini tidak hanya menjadi ritual keagamaan bagi masyarakat muslim.

Namun telah menjadi agenda wisata religi yang telah di kenal luas di masyarakat Mandar.

Selain beberapa pagelaran budaya dan adat seperti pessawe to tammaq, pertunjukan tarian-tarian dan massossor (pencucian benda pusaka).

Namun tetap tidak lepas dari catatan sejarah masuknya Islam di Mandar Majene, yang di bawa oleh Syekh Abdul Mannan.

Bupati Majene H Fahmi Massiara mengatakan, perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Salabose menandakan Majene sebagai simbol kota religi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved