Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapan Stok BBM Normal Kembali? Simak Penjelasan Pertamina

Menanggapi hal ini, Pertamina MOR VII mengatakan ada beberapa penyebab terjadinya antrean panjang truk di beberapa SPBU.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
fahrisal/tribuntimur.com
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan. (Fahrizal Syam) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Sulawesi Selatan membatasi penjualan solarnya kepada pengendara, khususnya truk.

Akibatnya, truk-truk harus mengantre untuk mendapatkan solar.

Menanggapi hal ini, Pertamina MOR VII mengatakan ada beberapa penyebab terjadinya antrean panjang truk di beberapa SPBU.

Namun Ia membantah jika itu disebabkan distribusi yang dikurangi oleh Pertamina.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan mengatakan, Pertamina tak membatasi distribusi solar ke masyarakat,.

Postingan Raul Lemos Soal Perselingkuhan Viral, Ibunda Anang Ungkap Krisdayanti Tak Tahan Godaan

Kumpulan Bacaan Salawat yang Bisa Diamalkan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Preview PSM Vs Kalteng Putra, Misi Berlipat Sang Mantan, Pembuktian Ferdinand

Hanya saja kuotanya yang memang telah melebihi batas.

 “Sebenarnya semuanya normal, cuma memang kuota solar di Sulsel untuk 2019 itu sudah over kuota lebih dari 17 persen,” kata Hatim kepada Tribun Timur, Selasa (5/11/2019).

Menurut Hatim, antrean yang terjadi di SPBU sebagaian besar hanya terjadi di daerah yang menjadi jalur truk beroperasi.

“Antrean itu di pinggiran Makassar, itu jalur mobil besar,” katanya.

Hatim menyebut ada panic buying dari masyarakat, yang membuat mereka berbondong-bondong datang membeli solar.

“Ada situasi secara psikologis panic buying. Lihat antrean sedikit, masyarakat langsung panik mau beli, yang bisanya isi sedikit sekarang isi banyak.

Dampaknya antrean makin panjang, ditambah stok cepat habis,” kata dia.

 Postingan Raul Lemos Soal Perselingkuhan Viral, Ibunda Anang Ungkap Krisdayanti Tak Tahan Godaan

 Kumpulan Bacaan Salawat yang Bisa Diamalkan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

 Preview PSM Vs Kalteng Putra, Misi Berlipat Sang Mantan, Pembuktian Ferdinand

Belum lagi faktor lain, dimana sedang musim kemarau membuat konsumsi solar meningkat drastis.

“Misalnya nih ada faktor iklim, kemarau panjang mengakibatkan mobil yang biasa bawa material tetap beroperasi.

Belum lagi solar untuk pompa pertanian yang kekeringan, ini semua termasuk yang memicu meningkatnya konsumsi solar,” bebernya.

Meningkatnya jumlah konsumsi solar itu, kata Hatim berbanding terbalik dengan kuota solar untuk Sulsel yang tahun ini dikurangi.

Meski demikian, kata Hatim, Pertamina berjanji akan segera menyelesaikan persoalan ini, dan Ia yakin persoalan keterbatasan solar akan selesai pekan ini.

“Kami tak akan tinggal diam, kita minta masyarakat tak khawatir dan panik, Insya Allah kita penuhi. Karena sejauh ini tak ada kendala dari sisi stok dan distribusi,.

Mungkin satu dua hari ke depan atau pekan ini akan normal,” imbuhnya.

“Kita juga bertanggung jawab sesuaikan distribusi supaya kuota jebolnya tak terlalu besar. Memang cukup sulit kalau kalau melihat sisa kuota.

Tapi kami harus memenej agar kelebihan kuota tak terlalu jebol namun masyarakat dapat tetap memakai solar,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kuota solar untuk Sulsel tahun ini sebanyak 411.436 KL, dengan kuota hingga September sebesar 307.732 KL.

Sementara realisasi konsumsi hingga September sudah mencapai 352.642 KL, atau kelebihan kuota 14,6 persen, dan rata-rata penyaluran harian sebanyak 1.292 Kl. (tribun-timur.com)

Laporan wartawan tribun-timur.com @fahrizal_syam

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved