Bareng Arumi Bachsin, Ketua Dekranasda Sulsel Kenalkan Sutera Sengkang di ASEAN Traditional Textile
Bareng Arumi Bachsin, Ketua Dekranasda Sulsel Kenalkan Sutera Sengkang di ASEAN Traditional Textile
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Bareng Arumi Bachsin, Ketua Dekranasda Sulsel Kenalkan Sutera Sengkang di ASEAN Traditional Textile
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel, Liestiaty Faachruddin foto bareng Arumi Bachsin, istri Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak.
Sejak dipersunting oleh Emil Dardak, Arumi seakan pensiun dari dunia selebritis, ia fokus sebagai istri pejabat dan Ketua Dekranasda Jatim.
Pemeran film layar lebar True Love Never Dies ini terlihat akrab bareng para pengurus Dekranasda lainnya, termasuk Liestiaty Fachruddin, yang juga istri Gubernur Sulsel ini.
Baca: Bayar Rp 10 Ribu Bisa Masuk Surga Tarekat Tajul Khalwatiyah Syekh Yusuf, Begini Nasib Puang Lalang
Baca: Bos GoJek Nadiem Makarim Baru Saja Mendikbud, Menkeu Sri Mulyani Kabarkan Hal Buruk, Anak SD Bingung
Baca: Kini Ketua Umum PSSI, Perjalanan Karir Iwan Bule di Kepolisian Hingga Jabat Kapolda Metro Jaya
"Dia adik saya, kita sering berbagi info tentang kerajinan nasional baik melalui sambungan telepon atau chat," katanya, Selasa (5/11/2019), usai pembukaan 7th ASEAN Traditional Textile Symposium, di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Selasa (5/11/2019).
Acara ini merupakan agenda dwi-tahunan yang diselenggarakan ASEAN sebagai cara preservasi dan promosi berbagai warisan tekstil tradisional negara-negara ASEAN.
Diacara ini, istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah nampak tampil beda. Ia memakai gamis sutra berwarna merah maron, dengan motif kembang hijau dn kuning.
Menurutnya, sengaja ia memakai gamis sutera asal Sengkang (Sulsel) ini, sekaligus ingin memperlihatkan bahwa Sulsel juga memiliki textile tradisional yang berkelas dunia.
"Tentu kita bangga sebagai orang Sulsel, selain memiliki pengrajin hebat-hebat juga memiliki industri textile berkelas dunia," kata Lies, sapaan Ketua Dekranasda Sulsel ini.
Ia berharap textile tradisional di Sulsel khusus yang ada di Sengkang, dan sejumlah kabupaten lainnya agar terus meningkat kualitas produksinya, sehingga mengangkat kesejahteraan para pengrajin textile didaerah.
Sekedar diketahui, Asean Textile di Yogyakarta diikuti diikuti 300 peserta dari berbagai negara di ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam, serta para pengurus Dekranasda dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah diacara ini karena posisi Yogyakarta didaulat sebagai kota budaya oleh ASEAN periode Oktober 2018 hingga Oktober 2020.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
A