SAR Baru Temukan Ceceran Celana Baju Pendaki Fikri & Jumadi di Gunung Dempo, Hilang 12 Hari Lalu
Tim SAR Baru Temukan Ceceran Celana Baju pendaki Fikri Sahdilah & Jumadi di Gunung Dempo, Hilang Sejak 12 Hari Lalu
Hasnah menceritakan jika anaknya itu baru lulus SMA tahun ini.
Fikri sempat mendaftar kepolisian namun gagal. Dia lalu diminta ibunya untuk kuliah saja tapi tidak mau.
Saat itu juga rupanya Fikri berulang tahun pada 14 Oktober.
Sebagai hadiah ulang tahun, rupanya Fikri tidak meminta kado.
"Mak abang mau ulang tahun gak minta kado, abang cuman mau minta uang ke Dempo," lanjut Hasnah
Fikri juga sempat meminta ibunya membelikan dia celana untuk di pakai mendaki gunung.
14 Oktober Fikri dan kakak iparnya Jumadi berangkat.
"Senin pagi dia pamit. Turun ke bawah cium saja, peluk saya. Mak abang pergi yah. Pergi seperti biasa, pergi sama kakak iparnya Jumadi. Tidak ada firasat sama sekali," katanya.
Setelah tiga hari belum juga ada kabar, keluarga kemudian mencari info kepada seseorang bernama Yoga.
Dari keterangan Yoga jika tak ada nama Fikri dan Jumadi di buku registrasi pendakian Gunung Dempo.
Tanggal 21 Oktober keluarga akhirnya menuju pos pendakian Gunung Dempo untuk melaporkan kehilangan.
"ada memang ketemu barang-barang, iya benar itu barang anak saya. Bajunya anak saya, celana punya anak saya, pakaian dalam punya anak saya, cuman sepatu punya abang iparnya. Hafal saya karena saya yang belikan. Pengennya anaknya pulang dengan selamat. Terima kasih yang sangat besar dengan Tim SAR

Kalung Korban Ditemukan di Bibir Kawah Gunung Dempo
Kalung Jumadi, satu dari dua pendaki asal Jambi, ditemukan di bibir Kawah GAD.
Meskipun tim SAR gabungan telah menemukan banyak petunjuk dengan temuan barang milik Jumadi salah satu pendaki yang hilang tersebut, namun sampai hari ke sepuluh ini keberadaan keduanya belum juga diketemukan.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Kamis (31/10/2019) menyebutkan, setelah tim menemukan Tracking Pole milik Jumadi pada hari ke delapan pencarian, kemarin Rabu (30/10/2019) hari kesembilan tim kembali menemukan barang milik Jumadi yaitu kalung.

Koordinator Tim Wanadri, Fandi alias Otek mengatakan, bahwa tim juga menemukan kalung besi warna kuning dengan liontin tulang tidak jauh dari lokasi penemuan Tracking Pole kemarin.
"Kalung yang kita temukan itu berdasarkan keterangan keluarga Jumadi itu milik Jumadi. Kalung ini kita temukan tergeletak disisi Timur Kawah Gunung Api Dempo," ujarnya.
Anehnya kalung yang ditemukan dalam kondisi baik atau tidak putus. Kemungkinan kelung tersebut sengaja dilepas karena memang ada larangan dikawasan itu tidak boleh memakai kalung.
Berbekal temuan tersebut, hari ini tim akan dibagi menjadi dua untuk langsung memantau kawasan kawah GAD baik dari sebelah Selatan dan Utara.
"Harapan kita jika keduanya berada dilereng kawah akan tampak jika tim memantau dari dua sisi itu," katanya.
Tim SAR tetap melakukan pencarian dikawasan Pelataran dengan menempatkan satu tim dikawasan tetsebut. Bahkan hari ini ada penambahan tim dari Pagaralam dan Jambi untuk melakukan pencarian.
"Penambahan tim hari ini dari Pagaralam dan Jambi. Kita berharap dengan banyaknya tim yang turun semua sudut yang ada bisa disisir dan harapan kita keduanya bisa ditemukan," harapnya.
Akses ke Lokasi Gunung Dempo
Dikutip dari travelingyuk.com, Gunung Dempo berada sekitar 310 km di sebelah barat Palembang, tepatnya di Desa Dempio Makmur, Kecamatan Pagar Alam, Kota Pagar Alam.
Akses menuju tempat ini bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, dengan waktu tempuh 6-7 jam.
Berikutnya dari Terminal Pagar Alam tinggal berjalan kaki sekitar 15 menit untuk menuju kaki gunung, dengan tempat perhentian di Kebun Teh PTPN.
Jalur Pendakian
Kebun Teh PTPN buka merupakan titik awal pendakian. Pendaki masih harus berjalan ke Kampung IV. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit dengan menumpang truk pabrik yang hendak menuju kebun. Ongkosnya sekitar Rp20.000 per orang.
Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi hamparan perkebunan teh milik PTPN.
Panorama Gunung Dempo juga akan terlihat jelas. Di sini udara dingin akan mulai terasa menusuk kulit.
Kampung IV sendiri merupakan perkampungan kecil yang jauh dari pemukiman lain. Di sini Teman Traveler bisa mengurus perizinan sebelum memulai pendakian. Jika tak terburu-buru, sebaiknya kalian menginap semalam di sini untuk menyesuaikan tubuh dengan cuaca sekitar.
Pendakian dari pintu rimba hingga ke puncak memakan waktu delapan jam. Jalurnya lumayan menantang, dengan vegetasi rapat. Jika Teman Traveler menyukai trekking, Dempo akan jadi destinasi pas. Selain konturnya variatif, suasana sekitarnya masih terkesan alami dan asri.
Selama pendakian, jangan heran jika berpapasan dengan segerombolan pelajar.
Pasalnya gunung ini kerap dijadikan sebagai arena trekking pelajar setempat.
Namun yang sangat penting diperhatikan adalah perlengkapan dan kondisi fisik. Sebab pendakian akan lumayan menguras energi, ditambah cuaca ekstra dingin yang bisa membuat tubuh menggigil.