Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ACT Santuni Keluarga Almarhum Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu

Dari hasil diagnosis dokter, Alfin, pesepak bola yang masih sangat belia ini meninggal dunia karena radang otak atau encephalistis.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) takziah ke kediaman orang tua Alfin di Jl Wailatu, Kompleks Batu Gaja, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga Alfin sebesar Rp100 juta. (ACT) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MALUKU - Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia, pemain Timnas Indonesia U-16, Alfin Farhan Lestaluhu (15) meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019).

Dari hasil diagnosis dokter, Alfin, pesepak bola yang masih sangat belia ini meninggal dunia karena radang otak atau encephalistis.

Pada Jumat (1/11/2019), Aksi Cepat Tanggap (ACT) takziah ke kediaman orang tua Alfin di Jl Wailatu, Kompleks Batu Gaja, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Hujan Mulai Guyur Makassar, Warga Blok 10 Antang Waspada Banjir?

Punya 3 Suami Tapi Belum Puas, Wanita ini Punya Koleksi Pria Lain, Saat Melahirkan Bingung!

VIDEO: Pilwali Makassar, PAN Kirim 12 Cakada ke DPW Sulsel

Selain takziah, ACT juga menyerahkan santunan kepada keluarga Alfin sebesar Rp100 juta.

Kepala Cabang ACT Maluku Wahab Loilatu mengatakan, santunan ini diberikan sebagai tanda apresiasi ACT kepada atlet yang telah berjuang untuk bangsa.

“Alfin merupakan salah satu atlet muda kebanggaan Maluku dan Indonesia,” ungkap Wahab dalam rilis, Sabtu (2/11/2019).

Ayah Alfin, Erwin Lestaluhu mengatakan, Alfin merupakan anak yang gigih dalam memperjuangkan cita-citanya.

Terlebih diusianya yang baru saja menginjak 15 tahun, Alfin telah mengukir prestasi yang sangat membanggakan orang tua dan negara.

Hujan Mulai Guyur Makassar, Warga Blok 10 Antang Waspada Banjir?

Punya 3 Suami Tapi Belum Puas, Wanita ini Punya Koleksi Pria Lain, Saat Melahirkan Bingung!

VIDEO: Pilwali Makassar, PAN Kirim 12 Cakada ke DPW Sulsel

“Dia (Alfin) anak pertama saya, dia sangat membanggakan, dan menjadi inspirasi adik-adiknya,” ungkap Erwin.

Erwin menuturkan, pada 24 September 2019 lalu, Alfin kembali ke Ambon setelah bermain untuk Tim Nasional Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U-16 2020.

Setibanya di Bandara Pattimura Ambon, Alfin muntah dan kondisi kesehatannya menurun. Ia mengeluhkan sakit di bagian perut, meski kemudian membaik setelah mendapatkan perawatan.

Namun, dua hari kemudian gempa magnitudo 6,5 mengguncang Ambon. Alfin dan ribuan warga lainnya terkena dampak gempa,

Mereka menempati berbagai titik pengungsian, tak terkecuali Alfin yang mengungsi di Desa Tulehu bersama keluarganya.

Di pengungsian inilah, Alfin mengalami sakit lagi di bagian perutnya yang kemudian dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Alfin tak kunjung sembuh, sehingga dibawa ke rumah sakit di Ambon.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI yang mendapatkan kabar salah satu pemain berbakatnya sedang sakit, langsung mengambil langkah membawa Alfin untuk berobat ke Jakarta.

Ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta dan mengalami koma hingga akhirnya dikabarkan meninggal dunia.

Jenazah Alfin tiba di Bandara Pattimura sekitar pukul 12.30 WIT, dan langsung dibawa ke rumah duka di Tulehu dan telah dimakamkan sekitar pukul 15.00 WIT.

Kepergian Alfin membuat keluarga sangat bersedih, terlebih selama ini Alfin menjadi kebanggaan dan meninggalkan orang tuanya serta dua adiknya. (tribun-timur.com)

 
Laporan Wartawan tribun-timur.com @ Fahrizal_syam

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved