Persebaya vs PSM Makassar
Ini 2 Alasan PSM Tolak Hadapi Persebaya di Stadion Batakan, Apakah Berpeluang Menang WO?
PSM berpeluang meraih tiga poin tanpa tanding alias menang WO atas Persebaya Surabaya pada pekan ke-26 Liga 1 2019.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Ini 2 Alasan PSM Tolak Hadapi Persebaya di Batakan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM berpeluang meraih tiga poin tanpa tanding alias menang WO atas Persebaya Surabaya pada pekan ke-26 Liga 1 2019.
Setelah tim berjuluk Laskar Pinisi itu menyatakan keberatan jika pertandingan dipindah ke Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Keberatan manajemen PSM tak lepas dari surat yang dikeluarkan oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Kamis (31/10/2019).
Isinya menyatakan bahwa pertandingan Persebaya versus PSM dilaksanakan di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (2/11/2019) besok.
Namun LIB kemudian mengeluarkan surat susulan di hari yang sama sebagai respon atas keberatan klub PSM, dengan nomor surat nomor: 142/PSM- ADM/X/2019.
Isinya, LIB menilai tak tercapai kesepakatan antara Persebaya dan manajemen PSM perihal venue pertandingan, sehingga LIB memutuskan mengembalikan sepenuhnya ke PSSI untuk mengambil wewenang.
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim membenarkan perihal keberatan PSM kepada pihak operator dan Persebaya yang ingin memindahkan laga ke Batakan.
Ada dua poin jadi alasan pihak PSM sehingga tak setuju dengan keputusan tersebut.
Poin pertama, para pemain dipastikan akan mengalami kelelahan mengingat Wiljan Cs baru saja menjalani pertandingan pekan ke-25 lawan Bhayangkara FC di Jakarta sebelum menuju Surabaya.
“Kami jelas menolak karena pertimbangan itu (kelelahan pemain). Bayangkan saja, kita dari Makassar terbang ke Jakarta, kemudian ke Surabaya. Masa H-2 sebelum pertandingan kita harus ke Balikpapan lagi? Jelas ini sangat merugikan kami, “ ujar Sule - sapaan akrabnya.
Kemudian poin kedua, lanjut Sule adalah pihak manajemen PSM berpegang pada implementasi hasil emergency meeting Liga 1 di Bali beberapa waktu lalu.

“Dari hasil pertemuan di Bali sudah jelas. Pertama jadwal tidak bisa diubah agar kompetisi selesai 22 Desember. Kemudian soal agenda pertandingan ya kami tetap akan ikuti semua jadwal yang telah ditetapkan, “ ia menambahkan.
Untuk diketahui, salah satu poin pertemuan di Bali memang menyinggung soal pertandingan. Bunyinya begini.
“Jika H-1 status pertandingan masih tidak jelas (izin belum jelas) dan sudah diselenggarakan MCM (dihadiri tim tamu) maka Match Commisioner akan mengambil alih, kemudian menyerahkan ke PSSI dengan kemungkinan keputusan tuan rumah kalah dinyatakan kalah 0-3.”.
Maka, andai proses MCM dilakukan besok, Jumat (1/11/2019) tapi tim tuan rumah Persebaya belum dapat memastikan izin pertandingan, maka besar kemungkinan dinyatakan kalah WO.
Artinya PSM berpeluang dapat tiga poin tanpa harus tanding lawan Bajul Ijo.
Menunda pertandingan pun tak lagi bisa dilakukan, mengingat bakal merembet pada pertandingan lain. Jadwal Liga 1 2019 juga masih padat dan penundaan berpotensi membuat kompetisi berakhir molor.
Akibat Kerusuhan
Persebaya tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo berawal dari kerusuhan yang dibuat suporter fanatiknya, Bonek saat tim Bajul Ijo itu kalah dari PS Sleman di pekan ke-25 lalu.
Pihak kepolisian akhirnya tak lagi mengeluarkan izin keramaian kepada Persebaya yang sebenarnya harus menjamu PSM pada pekan ke-26 Liga 1 di GBT, Sabtu (2/11/2019) besok.
Kabarnya, sempat ada wacana tuan rumah ingin memakai Stadion Surajaya, Lamongan atau Stadion Gelora Ratu Pamelingan di Madura tapi lagi-lagi terganjar izin karena pihak kepolisian setempat tak memberi restu. (*)
Sempat Ada Wacana di Mattoanging
Ketua Panpel PSM, Ali Gauli Arif menyebut saat Persebaya tak mendapat izin dari polisi, sempat ada wacana agar pertandingan kedua kesebelasan dipindahkan ke Stadion Mattoanging Makassar.
Ully -sapaan akrab Ali menyebutkan ia bahkan sempat diminta oleh manajemen PSM untuk stand by dan bersiap-siap mengurus pertandingan di Mattoanging.

“Tapi entah kenapa tiba-tiba tidak jadi dan ada keputusan pindah ke Batakan,“ ujarnya. (*)
2 Alasan PSM Menolak Pertandingan Dipindah ke Batakan:
–- Pemain akan kelelahan sebab baru-baru ini mereka menghadapi Bhayangkara FC di jakarta sebelum ke Surabaya. Berangkat ke Balikpapan pada H-2 sebelum pertandingan jelas menguras energi dan stamina
–- Manajemen berpegang teguh pada hasil Hasil Emergency Meeting PSSI, PT LIB & 18 klub liga 1 2019 di Bali beberapa waktu lalu. Berikut ini poin-poin nya:
Hasil Emergency Meeting PSSI, PT LIB & 18 klub liga 1 2019
1. Kompetisi harus selesai 22 Desember.
2. Mengenai jadwal pertandingan:
-Kepastian jadwal pertandingan sebelumnya H-7 disepakati jadi H-4.
-Tiap klub harus mendaftarkan 1 tempat/stadion di tempat lain, sebagai pengganti jika izin pertandingan tidak keluar.
-Opsi lain jika izin tidak keluar maka akan ditempuh 2 cara: (1) Pertandingan digelar tanpa penonton. (2) Pindah ke stadion yang sudah didaftar.
-Jika H-1 status pertandingan masih tidak jelas (izin belum jelas) dan sudah diselenggarakan MCM (dihadiri tim tamu) maka Match Commisioner akan mengambil alih, kemudian menyerahkan ke PSSI dengan kemungkinan keputusan tuan rumah kalah dinyatakan kalah 0-3.
3. Jadwal pertandingan tidak bisa diubah lagi.
4. Timnas Senior hanya bisa memanggil maksimal 2 pemain dari setiap klub Liga 1.
5. Timnas U23 diprioritaskan dan pemain yang membela Timnas U23 tidak bisa dipanggil pulang.
6. Kongres Luar Biasa (KLB) digelar 2 November 2019.
7. Kewajiban PSSI ke klub akan diselesaikan antara 20 hingga 31 Oktober.