Begini Alasan Guru Kasmiati di Makassar Setuju Suami Poligami? Sebagai Pengundang Acara Pernikahan
Sulmankar mengonfirmasi kebenaran surat undangan akad nikahnya dan dibuat istri pertama sekaligus yang mengundang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Arif Fuddin Usman
Begini Alasan Guru Kasmiati di Makassar Setuju Suami Poligami? Sebagai Pengundang Acara Pernikahan
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar mengejutkan dari Kota Makassar ketika seorang guru menikahkan suaminya dengan istri kedua.
Berita tersebut langsung menjadi viral melalui WhatsApp. Termasuk undangan pernikahan juga tersebar.
Apa alasan bu guru sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Makassar itu nikahkan suaminya atau rela dimadu?
Baca: VIDEO: Preview Liga 1 2019 Bhayangkara FC vs PSM Makassar - Juku Eja Away Tanpa Target
Baca: Viral Video Siswi SMA Disetubuhi Setelah Dianiaya Pacarnya, Hilang 3 Hari, Baju Robek Saat Ditemukan
Beredar melalui grup WhatsApp, undangan akad nikah, di mana istri pertama dari mempelai pria turut mengundang.
Acara sakral itu digelar di Hotel Grand Town Jl Pengayoman, Makassar, Sulsel, Sabtu (26/10/2019) atau 3 hari lalu.
Mempelai pria bernama Drs Sulmankar MM, sedangkan mempelai wanita bernama Masnidar.
Dalam undangan di atas selembar kertas putih, tertera pekerjaan Sulmankar dan Masnidar.
Ternyata Sulmankar merupakan PNS yang ditugaskan sebagai pengawas pendidikan menengah pada Dinas Pendidikan Sulsel.
Sementara Masnidar merupakan karyawati perusahaan yang berkantor di Makassar.
Istri pertama Sulmankar yang bernama Kasmiati merupakan guru di salah satu SMA negeri di Makassar.
Sulmankar: Setuju Banget
Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Senin (28/10/2019), Sulmankar mengonfirmasi kebenaran surat undangan akad nikahnya dan dibuat istri pertama sekaligus yang mengundang.
"Iya, itu benar undangan saya," kata Sulmankar.
Baca: Rektor Unismuh Makassar Hadiri Pertemuan Beri Pemikiran Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi
Baca: Hamzah Pangki Siap Mundur Jadi Anggota Dewan untuk Maju Calon Bupati, Ini Alasannya
"Kalau saya yang mengundang, nanti ada fitnah. Kalau ibu yang mengundang di situ, Insya Allah tidak ada lagi fitnah," katanya lebih lanjut.