Sambut Menteri Pertanian, Bupati Adnan: Kebanggaan Gowa
Orang nomor satu Pemkab Gowa ini mendampingi Syahrul dalam agenda kunjungannya di tanah kelahiran.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan hadir menyambut Syahrul Yasin Limpo yang pulang kampung ke Kabupaten Gowa.
Orang nomor satu Pemkab Gowa ini mendampingi Syahrul dalam agenda kunjungannya di tanah kelahiran.
Ada Service dan Oli Gratis di HDC Series Makassar 2019
Bebas, Putri Amelia Kontestan Putri Pariwisata Blak-blakan, Ungkap Pekerjaan Dirinya Sesungguhnya
Jadi Trending di Youtube, Ini Lirik dan Video Klip Lagu Terbaru Wali Band Lamar Aku
Ini Strategi Syahrul Sebagai Menteri Pertanian RI
Lowongan Kerja SMK D3 S1 PT Cogindo Milik PT Indonesia Power (PLN Group) Cari Karyawan, Cek Syarat!
Mulai dari berjalan santai di Car Free Day, peninjauan proyek, hingga sarapan Coto Makassar.
Adnan menuturkan, penunjukan Syahrul menjadi Menteri Pertanian bukan hanya kebanggaan bagi keluarga. Tetapi juga kebanggaan bagi Sulawesi Selatan.
"Khususnya bagi orang Gowa karena menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju," katanya di hadapan tamu undangan.
Adnan menyampaikan, Syahrul Yasin Limpo memang selalu mengukir sejarah dalam karir birokrat maupun karir politik.
Hal itu, katanya, ditandai dengan orang Selatan pertama menduduki kursi Gubernur Sulawesi Selatan. Bahkan hingga dua periode.
Kini, Syahrul kembali menorehkan sejarah dengan menjadi orang Gowa kedua yang menjadi Menteri di pemerintahan pusat.
"Ini jadi kebanggaan kita sebagai warga Gowa, maupun warga Sulawesi Selatan," bebernya.
Adnan meyakini penunjukan Syahrul Yasin Limpo menjadi Menteri Pertanian bukanlah hal biasa. Melainkan berdasarkan perhitungan matang Presiden.
Menurutnya, pertanian memiliki masa depan yang cerah di bawah kepemimpinan putra Sulawesi Selatan.
"Kita meyakini di bawah Pamanda Syahrul Yasin Limpo pertanian semakin baik. Menteri orang Gowa, pasti Pertanian juga semakin baik," bebernya.
Sementara itu Syahrul Yasin Limpo meminta Kabupaten Gowa menjadi contoh dalam produksi pertanian dengan potensi lahan yang dimiliki.

Ia menegaskan, perut penduduk Indonesia harus dipastikan tidak ada yang kelaparan. Termasuk Kabupaten Gowa.
Syahrul menyebut, penyuluh-penyuluh pertanian di setiap kecamatan harus digerakkan sebagai ujung tombak pertanian.
Penyuluh-penyuluh tersebut harus ikut memastikan ketersediaan dan produksi beras masyarakat.
"Penyuluh harus ditunjuk-tunjuki. Kabupaten Gowa dengan Bapak Bupati yang hebat harus jadi contoh," beber Syahrul.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menyampaikan, ada 267 juta penduduk Indonesia yang mesti dipastikan kebutuhan pangannya.
Jumlah kebutuhan berat tanah air disebut mencapai 48 juta ton setiap tahun. Sedang kebutuhan beras perbulan 8 juta ton.
"Kalau ini kurang, maka kita harus impor beras. Jika ingin aman ini, maka harus dipersiapkan 5 kali lipat," beber Syahrul.
Oleh karena itu, Syahrul bertekad memastikan kebutuhan beras di atas 80 juta ton setiap tahun, atau minimal dua kali lipat kebutuhan beras.
Tanggung jawab itu kini disematkan kepadanya selaku orang yang ditunjuk menjadi Menteri Pertanian.
Untuk itu, Syahrul menegaskan penyuluh-penyuluh pertanian di setiap kecamatan harus aktif mengambil peran memastikan stok beras tersebut.
"Ini bukan pekerja ringan. Tapi yakinlah, saya orang Gowa, lebih tinggi harga diri saya dibanding uang dan jabatan," tandasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur