Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hingga Oktober, BPBD Catat 10 Kejadian Karhutla di Wilayah Kabupaten Enrekang

Apalagi di musim kemarau seperti saat ini, potensi Kahutla di Kabupaten Enrekang cukup besar.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri
Muh Azis Albar/Tribun Enrekang
Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Enrekang, Abdullah (kanan) saat mendampingi Wakil Bupati Enrekang, Asman dalam simulasi penanganan Kahutla di Enrekang. 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi salah satu fokus perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang.

Apalagi di musim kemarau seperti saat ini, potensi Kahutla di Kabupaten Enrekang cukup besar.

Skandal Video Panas Diduga Gisel Viral di WhatsApp, Pakar Telematikan Singgung soal Kemiripan

Kabid Humas Polda Sulsel Dicky Sondani Diganti, Ini Penggantinya

Deretan Fakta Sidang Kasus Narkoba Jefri Nichol, Dapat Novel Pulang Karya Leila S Chudori

Di Tana Toraja, KIA Bisa Digunakan untuk Mendaftar di Sekolah, Ini Fungsi Lainnya

Bupati Luwu Utara Berharap Syahrul Yasin Limpo Beri Perhatian Khusus ke Kakao

Hingga saat ini sejak Januari sampai pertengahan Oktober 2019, BPBD telah mencatat 10 kali terjadi Kahutla di wilayah Kabupaten Enrekang.

"Sampai Oktober 2019 ini, sudah sepuluh kali terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Enrekang,” kata Kalaksa BPBD Enrekang, Abdullah, Jumat (25/10/2019).

Personel BPBD Enrekang saat simulasi kebakaran hutan dan lahan di Bumi Perkemahan Desa Karrang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang.
Personel BPBD Enrekang saat simulasi kebakaran hutan dan lahan di Bumi Perkemahan Desa Karrang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang. (TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR)

Abdullah menjelaskan, yang menjadi persoalan selama ini karena lokasi atau medan kebakaran berada di lereng-lereng bukit atau gunung.

Hal itu tentu tidak memungkinkan dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran (Damkar), sehingga harus dilakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.

“Kalau terjadi Kahutla, kita hanya bisa memadamkan api dengan alat seadanya, seperti ranting-ranting pohon dan pompa gendong yang terbatas jumlahnya,” ujarnya.

Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Enrekang, Abdullah (kanan) saat mendampingi Wakil Bupati Enrekang, Asman dalam simulasi penanganan Kahutla di Enrekang.
Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Enrekang, Abdullah (kanan) saat mendampingi Wakil Bupati Enrekang, Asman dalam simulasi penanganan Kahutla di Enrekang. (Muh Azis Albar/Tribun Enrekang)

Ia menilai, kesadaran masyarakat terhadap bahaya dari kebakaran hutan dan lahan masih sangat rendah.

Sebab, Kahutla yang terjadi sebagian besar diakibatkan oleh ulah aktivitas manusia dalam rangka membuka lahan, baik untuk usaha pertanian, kehutanan maupun perkebunan.

“Penyebab lainnya adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh warga,” tuturnya.

Ia pun berharap, masyarakat bisa turut menjaga lingkungan dengan tidak membakar hutan dan membuang sembarangan puntung rokoknya. (tribunenrekang.com)

3 Hektare Lahan di Galonta Enrekang Terbakar, Diduga Karena Puntung Rokok

 Kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Enrekang.

Kali ini, kebakaran lahan jenis semak belukar terjadi di Lingkungan Batili, Kelurahan Galonta, Kecamatan Enrekang.

Berdasarkan informasi dari Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Enrekang, Eka Febrianzyah, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 15:00 Wita.

Baca: Nadiem Makarim Rugi Jadi Mendikbud Dibanding CEO GoJek? Bandingkan Gaji Suami Franka Franklin

Baca: Kementan Tegaskan Sertijab Syahrul Yasin Limpo dan Andi Amran Sulaiman Sudah Sesuai Jadwal

Baca: Lowongan Kerja Reporter Daerah Tribun Timur, Cek Syarat & Lokasi Penempatan, Batas Daftar

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved