Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diprotes Kiai NU, Benarkah Jenderal Fachrul Razi Jadi Menteri Agama Atas Usulan JK & Luhut?

Diprotes Kiai NU, Benarkah Jenderal Fachrul Razi Jadi Menteri Agama Atas Usulan Jusuf Kalla (JK) & Luhut Panjaitan?

Editor: Ilham Arsyam
Youtube CNN
FACHRUL RAZI, MENTERI AGAMA 

Diprotes Kiai Nahdatul Ulama (NU), Benarkah Jenderal Fachrul Razi Jadi Menteri Agama Atas Usulan Jusuf Kalla (JK) & Luhut Panjaitan?

TRIBUN-TIMUR.COM - Pasca menunjukan Jenderal Fachrul Razi sebagai menteri Agma menimbulkan polemik di kalangan Nahdatul Ulama.

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Robikin Emhas mengatakan, pihaknya menerima protes dari banyak kiai.

Menurutnya, banyak kiai di berbagai daerah merasa kecewa dengan keputusan Jokowi terkait jabatan Menteri Agama.

Baca: Baru Sehari Menjabat, Menteri Agama Fachrul Razi Hadapi Masalah, Lihat Respon Nahdlatul Ulama NU

Baca: Kabar Buruk untuk Presiden Jokowi Gegara Prabowo Subianto dan Wishnutama Usai Pelantikan Menteri

"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata KH Robikin Emhas dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas (DOK PRIBADI VIA KOMPAS.COM)

Menurut KH Robikin Emhas, para kiai paham bahwa Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama.

Namun sayangnya, pemilihan pemimpin Kemenag tak sesuai dengan yang diharapkan dalam membentengi NKRI dari ajaran radikalisme.

"Para kiai sudah lama merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran. Lebih tragis lagi, bahkan sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini," katanya.

Karena dampak dari radikalisme itu sangat membahayakan, kata KH Robikin Emhas, maka secara kelembagaan, NU sudah mengantisipasi dan mengingatkannya jauh-jauh hari.

"Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT," kata KH Robikin Emhas.

Lalu siapa yang mengusulkan Fachrul Razi sebagai menteri agama kepada Presiden Jokowi?

Saat ditanya hal itu Fachrul menyebutkan usulan tersebut bisa saja datang dari mantan Wapres Jusuf Kalla (JK).

"Saya kira banyak teman-teman saya disana (istana), termasuk pak JK mungkin ya," kata Fachrul saat diwawancara CNN Indonesia.

"Karena mereka tahu track record saya selama ini," katanya.

"jadi atas bisikan pak JK bukan pak Luhut ya pak?," tanya presenter.

"Saya kira semuanya itu (pak JK dan Luhut), Karena mereka semua tahu saya mulai taruna sudah berkecimpung dalam bidang rohani selain sebagai tentara," kata Fachrul.

3 Menteri Ini Tak Salami Wapres KH Maruf Amin

ADA kejadian menarik di Istana Merdeka, Jakarta, usai Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi umumkan anggota kabinet Indonesia Maju.

Setelah Presiden umumkan anggota kabinet Indonesia Maju, Jokowi langsung berdiri di halaman Istana Merdea didampingi Ny Iriani Jokowi, Wapres KH Maruf Amin, dan Ny Wuri Maruf Amin.

Presiden Jokowi serahkan Surat Keputusan Presiden terkait pengangkatan 34 menteri anggota Kabinet Indonesia Maju.

Saat itulah, terjadi sejumlah peristiwa menarik setelah satu per satu calon menteri itu menerima SK dari Presiden Jokowi.

Jokowi pertama kali memanggil Prof Mohammad Mahfud MD dan kemudian memberikan SK pengangkatan. 

Mahfud MD setelah menerima SK pengangkatan lalu berjabat tangan dengan Presiden Jokowi dan kemudian dengan Ny Iriani Jokowi, Wapres Maruf Amin, dan Ny Wuri Amin.

Begitu juga calon-calon menteri lainnya.

Tetapi, dari 34 calon menteri itu, terjadi peristiwa yang menarik ketika Nadiem Anwar Makarim usai menerima SK dari Presiden Jokowi seperti kebingungan dan langsung berjalan ke sisi kanan dan berdiri di belakang Jokowi.

Nadiem Anwar Makarim langsung jalan setelah menerima SK pengangkatan sebagai Mendikbud dari Presiden Joko Widodo tanpa terlebih dahulu menyalami Wapres KH Maruf Amin, Rabu (23/10/2019).
Nadiem Anwar Makarim langsung jalan setelah menerima SK pengangkatan sebagai Mendikbud dari Presiden Joko Widodo tanpa terlebih dahulu menyalami Wapres KH Maruf Amin, Rabu (23/10/2019). (Wartakotalive.com/layar tangkap kompas tv)

Nadiem Makarim tak menyalami Ny Iriani, Wapres Maruf Amin, dan Ny Wuri.

Dua menteri lainnya yang tak salami Wapres Maruf Amin adalah Johny Gerard Plate dari Nasdem dan Teten Masduki.

Johny Gerad Plate langsung jalan setelah menerima SK pengangkatan sebagai Menkominfo dari Presiden Joko Widodo tanpa terlebih dahulu menyalami Wapres KH Maruf Amin, Rabu (23/10/2019).
Johny Gerad Plate langsung jalan setelah menerima SK pengangkatan sebagai Menkominfo dari Presiden Joko Widodo tanpa terlebih dahulu menyalami Wapres KH Maruf Amin, Rabu (23/10/2019). (Wartakotalive.com/layar tangkap kompas tv)

Sementara itu, ada juga tiga menteri yang mencium tangan KH Maruf Amin.

Dari tiga menteri itu, dua di antaranya adalah politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu Ida Fauziah dan Abdul Halim Iskandar.

Ida Fauziah diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja sedangkan Abdul Halim Iskandar diangkat menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Satu menteri lain yang cium tangan KH Maruf Amin adalah Erick Tohir yang diangkat menjadi Menteri BUMN.

 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar mencium tangan Wapres KH Maruf Amin usai menerima SK pengangkatan sebagai Menteri  Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar mencium tangan Wapres KH Maruf Amin usai menerima SK pengangkatan sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019). (Wartakotalive.com/layar tangkap kompas tv)

Susunan Kabinet Indonesia Maju

1. Menko Polhukam: Prof Mohammad Mahfud MD

2. Menko PMK: Muhadjir Effendy

3. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto

4. Menko Kemaritiman dan Investasi: Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan

5. Mendagri: Jenderal Pol Tito Karnavian

6. Menlu: Retno Marsudi

7. Mensetneg: Pratikno

8. Menhan: Letjen (Purn) Prabowo Subianto

9. Menkumham: Yasonna Laoly

Susunan anggota kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Presiden Joko Widodo di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Susunan anggota kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Presiden Joko Widodo di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (tribunnews.com/Irwan Rismawan)

10. Menkeu: Sri Mulyani Indrawati

11. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo

12. Menkes: Terawan Agus Putranto

13. Mensos: Juliari Batubara

14. Menag: Jenderal (Purn) Fachrul Rozi

15. Mendikbud: Nadiem Anwar Makarim

16. Menaker: Ida Fauziah

17. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita

18. Mendag: Agus Suparmanto

19. Menteri ESDM: Arifin Tasrif

20. Menteri PUPR: Basuki Hadi Moeljono

21. Menhub: Budi Karya Sumadi

22. Menkominfo: Johny G. Plate

23. Menteri LHK: Siti Nurbaya Bakar

24. Menteri KKP: Edhy Prabowo

25. Menteri Desa PDTT: Abdul Halim Iskandar

26. Menteri ATR/BPN: Sofyan Djalil

27. Menteri PPN/Bappenas: Suharso Monoarfa

28. Menteri PANRB: Tjahjo Kumolo

29. Menteri BUMN: Erick Thohir

30. Menkop UKM: Teten Masduki

31. Menparekaf: Wishnutama Kusbandio

32. Menteri PPA: I Gusti Ayu Bintang Darmawati

33. Menristek dan Badan Riset dan Inovasi Nasional: Bambang P.S. Brodjonegoro

34. Menpora: Zainudin Amali

Pejabat Setingkat Menteri 

1. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko

2. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung

3. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

4. Jaksa Agung: S.T. Burhanudin

Ditetapkan di Jakarta, 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo

Keputusan Presiden terkait pengangkatan menteri dan pejabat setingkat menteri itu berlaku mulai 23 Oktober 2019.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved